Erick mengatakan revitalisasi industri gula yang dilakukan BUMN dapat memperluas hilirisasi produk yang bisa menyerap lebih banyak lapangan kerja.
Ia mengatakan sektor ini memiliki turunan dalam bentuk ampas tebu yang dapat mendukung industri farmasi.
"Ampas tebu ini salah satu bahan baku farmasi yang halal. Dengan demikian produk farmasi akan lebih terjangkau karena tidak impor bahan bakunya. Ikhtiar ini perlu dukungan semua pihak, kedaulatan pangan dan energi harus kita ciptakan bersama-sama," katanya.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memastikan program revitalisasi pertanian tebu dengan menggunakan teknologi pertanian modern di wilayah itu tidak akan mengurangi sumber daya manusia maupun tenaga kerja yang ada.
"Tadi Pak Menteri sudah memastikan bahwa ini tidak akan mengurangi tenaga kerja, tetapi akan meningkatkan kualitas dari tenaga kerja yang ada, karena tetap alat-alat ini dioperasikan oleh petani-petani yang sudah ada. Sehingga memang pembukaan lahan yang luas tadi itu memang dibarengi dengan peningkatan teknologi dari alat-alat pertanian," ucapnya.
Ia menyebut Menteri BUMN juga sudah mengatakan bahwa pembukaan lahan tersebut tidak hanya untuk masalah pertanian tebu, tapi juga untuk seluruh komoditi pertanian di Kabupaten Mojokerto, mulai dari bibit kemudian pemupukan tepat jumlah dan waktu, termasuk pemetaan kondisi pertanian, masalah pengairan dan pengelolaan saat panen dan pascapanen, serta pengendalian pangan yang harus dikelola dengan baik.
"Sehingga kemudian kita dengan potensi yang ada, tanpa harus memperluas lahan pertanian, kita bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian, kita akan maksimalkan itu di Kabupaten Mojokerto," katanya.