Antv – Penunjukan Pj Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Jokowi menjadi perhatian publik, bukan hanya karena seksi tapi juga strategis.
Seksinya sosok Pj Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan nanti, karena posisi Jakarta sebagai barometer politik nasional di tengah trauma polarisasi politik yang masih bersisa.
Minggu, 16 Oktober 2022, mendatang, menjadi hari akhir masa jabatan. Maka Presiden Jokowi dalam menunjuk sosok Pj Gubernur yang cocok untuk kebutuhan transisi menata Jakarta sebagai kota masa depan.
Siapakah sosok yang layak dipertimbangkan oleh Presiden Jokowi untuk mengawal transisi, mengingat masa kerja PJ Gubernur DKI yang hampir 2 tahun dan akan berhadapan dengan tahun politik dan dimensi kerawanan akan hal tersebut seperti, polarisasi, RUU IKN, dan stabilitas politik serta krangka program kerja berkelanjutan harus di tunaikan, tentu DKI Jakarta membutuhak sosok PJ yang punya pengalaman dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Kata Rakyat, JPPR dan kompok milenial Jakarta dalam beberapa kajiannya memberikan analisis dan rekomemdasi terkait PJ Gubernur sebagai berikut:
1. PJ Gubernur DKI Jakarta harus memiliki pengalaman dan jiwa kepemimpinan, serta mengerti kondisi otonomi jakarta.
2. PJ Gubernur DKI Jakarta harus peka dan sensitif terhadap keberpihakan generrasi milenial jakarta.