Antv – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta sepakat mengusulkan tiga nama sebagai calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI untuk menggantikan Gubernur Anies Baswedan yang masa jabatannya habis pada 16 Oktober 2022 nanti.
Ketiga nama terpilih untuk menjadi Pj Gubernur yakni Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Marullah Matali, serta Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar.
Figur Pj Gubernur DKI Jakarta, diharapkan mampu dan piawai dalam merawat persatuan kesatuan bangsa, perdamaian, kesejukan, harmoni, kerukunan, integrasi sosial, ketenangan, keceriaan, mencairkan sekat-sekat sosial, menjalin kebersamaan warga, hidup rukun dan damai.
Bahtiar, calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta paling tidak populer dibandingkan dua sosok lainnya, yaitu Heru Budi Hartono dan Marullah Matali. Namun, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri tersebut yang paling dipilih warga menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
Data tersebut berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang mengukur persepsi publik atas kinerja Gubernur DKI Jakarta dan Harapan Publik pada Pj Gubernur Jakarta 2022-2024.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memaparkan, popularitas Bahtiar hanya 11 persen, sementara Marullah Matali 19 persen, dan Heru Budi Hartono 2 persen.
"Meskipun Bahtiar tidak lebih populer dari Marullah, tetapi rupanya dari sisi kepercayaan publik ia diunggulkan, ini menandai jika Pj Gubernur DKI Jakarta lebih diberatkan pada aspek kinerja, buka soal sekedar dikenali masyarakatnya," ungkap Dedi saat dihubungi wartawan usai menggelar konferensi pers temuan survei tersebut, Rabu (5/10/2022).