Salah satu pemrakarsa acara, yang juga Manajer Toko Hamzah Batik, Yanuar Nugroho mengatakan, edukasi membatik masal itu menyediakan kain batik sepanjang 20 meter yang telah dicap untuk digunakan oleh para pengunjung.
Bertajuk event budaya Sabtu Kliwon Hari Batik, pengunjung dan wisatawan yang tertarik bisa langsung mencoba tanpa dipungut biaya.
Antusiasme pengunjung menikmati acara dan kegiatan membatik masal cukup signifikan. Tidak hanya pengunjung dewasa saja, anak-anak pun ikut menjajal sensasi membatik.
Dengan sabar dan telaten, mereka perlahan-lahan menggoreskan malam yang disiapkan ke atas kain. Kain batik sepanjang 20 meter itu dibuat berjejer di pedestrian Malioboro dilengkapi dengan pewarna, cat, malam, kompor beserta cantingnya.
Adapun motif batik yang disediakan merupakan motif yang kadung dikenal oleh banyak orang misalnya motif parang atau kawung.
Dengan coraknya yang tidak terlalu banyak dan detail, membuat pengunjung tidak terlalu sulit untuk membatik.
"Motifnya hanya yang biasa ada parang dan kawung. Ini kan hanya dasar saja karena memang tujuannya edukasi jadi pengunjung sudah relatif tahu. Harapan kita Jogja sebagai kota batik dunia bisa mengenalkan batik kepada lebih banyak orang," kata Yanuar.