Pasukan yang setia kepada Traore muncul di televisi pemerintah dan mengatakan Damiba telah berlindung di sebuah pangkalan militer Prancis dimana dia mengatur serangan balasan.
Kementerian luar negeri Perancis mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pangkalan itu tidak pernah menampung Damiba, yang merebut kekuasaan dalam kudeta 24 Januari. Damiba juga membantah dia berada di pangkalan tersebut, dengan mengatakan bahwa laporan itu adalah manipulasi opini publik yang disengaja.
Kedutaan Perancis Dibakar
Ratusan orang yang mendukung pengambilalihan Traore berkumpul di depan kedutaan Perancis sebagai protes pada hari Sabtu.
Demonstran anti-Perancis juga berkumpul dan melempari Pusat Kebudayaan Perancis di kota selatan Bobo-Dioulasso. Pada sore hari, kebakaran terjadi di kedutaan dan beberapa tembakan terdengar.
Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan pihaknya mengutuk kekerasan yang terjadi terhadap kedutaannya. Sebelumnya pada hari itu, tembakan terdengar, helikopter bersenjata mengitari istana presiden dan konvoi pasukan khusus menyapu pusat Ibu Kota Ouagadougou setelah Traore mengumumkan di televisi negara pada malam sebelumnya bahwa ia telah menguasai apa yang akan menjadi kudeta kedua tahun ini.
"Mereka (Damiba) memimpin serangan balasan pagi ini. Beberapa pasukan khusus dikirim dan juga pangkalan udara telah dimanipulasi," kata Traore kepada stasiun radio Omega, Sabtu.