Antv –Presiden Uganda Yoweri Museveni menjelaskan pada Rabu (29/9/2022) lima orang telah meninggal dan 19 kematian lainnya diduga disebabkan oleh penyakit tersebut.
Dia juga mengatakan tidak akan memerintahkan lock down karena Ebola lebih mudah dikendalikan dari pada Covid-19.
Lima kematian telah dikonformasi akibat Ebola sedangkan 19 lainnya menunjukkan gejala yang sama tetapi sampel tidak diambil dari mereka untuk memastikan kematiannya.
Yoweri meminta masyarakat untu berperilaku hidup sehat.
“Cuci tangan dengan sabun dan air atau gunakan pembersih alkohol. Hindari kontak dengan cairan tubuh dari siapa pun,” ungkap Yoweri.
Dia juga menambahkan bahwa wabah Ebola lebih mudah ditangani daripada virus Corona yang ditularkan melalui udara.
Menurut informasi Ebola terutama menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Penyakit virus ini memiliki gejala termasuk kelamahan tubuh yang akut, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan, muntah, diare serta ruam diantaranya.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan jenis Ebola Sudan tidak terlalu menular dan telah menunjukkan tingkat kematian yang lebih rendah dalam wabah sebelumnya daripada sepupunya Ebola Zaire.
Jenis Ebola Zaire telah menewaskan hampir 2.300 orang dalam epidemi 2018-2020 di negara tetangga Republik Demokratik Kongo.
Infeksi terbaru terjadi di distrik Mubende di Uganda tengah, sekitar 140 kilometer sebelah barat ibu kota Kampala. Sejak itu menyebar ke dua kabupaten.
“Pemerintah memiliki kapasitas untuk mengendalikan wabah ini seperti yang telah kita lakukan sebelumnya. Oleh karena itu, tidak perlu cemas, panik, membatasi mobilitas atau menutup tempat-tempat umum,” kata Museveni.
Sumber: Reuters