Antv – WHO sempat mengatakan bahwa tahun 2022 ini akan menjadi titik balik pandemi Covid-19 berubah menjadi endemi. Namun perkiraan itu seolah-olah dipertanyakan, setelah para peneliti dari Amerika Serikat telah melaporkan adanya Virus Khosta-2 yang masih berkerabat dengan Sars-CoV-2 ada pada tubuh kelelawar tapal kuda di Rusia.
Berdasarkan temuan Virus Khosta-2 itu, para peneliti kemudian menelaah lebih lanjut dengan berbasiskan laboratorium. Sebab mereka mengkhawatirkan terjadinya perpindahan inang sehingga dapat menginfeksi manusia.
Berdasarkan jurnal penelitian berjudul “An ACE2-dependent Sarbecovirus in Russian bats is resistant to SARS-CoV-2 vaccines”, karya Stephanie N. Seifert, Shuangyi Bai, Stephen Fawcett, Elizabeth B. Norton, Kevin J. Zwezdaryk, James Robinson, Bronwyn Gunn, dan Michael Letko, menyebutkan, Virus Khosta-2 mampu menggunakan ACE-2 (Angiotensin-Converting Enzyme 2) manusia untuk memfasilitasi masuk ke dalam sel.
Bahkan hasil dari penelitian itu menghasilkan bahwa Virus Khosta-2 memiliki sifat menghindar dari vaksin Covid-19. Lebih jelasnya RBD Khosta-2 dapat resisten terhadap antibodi monoklonal SARS-CoV-2 dan antibodi individu yang telah divaksinasi SARS-CoV-2.
“Tetapi ketika kami melihat mereka lebih jauh, kami benar-benar terkejut menemukan mereka dapat menginfeksi sel manusia. Itu mengubah sedikit pemahaman kita tentang virus-virus ini, dari mana asalnya dan daerah mana yang memprihatinkan,” kata Michael Letko, salah satu peneliti dalam jurnal tersebut yang juga merupakan ahli virologi dari Washington State University.
“Temuan kami lebih lanjut menunjukkan bahwa Sarbecovirus yang beredar di satwa liar di luar Asia, juga dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan global dan kampanye vaksinasi SARS-CoV-2 yang sedang berlangsung,” tutupnya.