Lebih lanjut Rachmat Gobel menggambarkan, kondisi pangan dunia, dimana konflik di kawasan eropa berdampak pada ketahanan pangan dunia.
"Saat ini justru Indonesia mengalami krisis Petani, Kalau pangan di Sulsel masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Semua masih bisa kita dapatkan disini. Justru saat ini yang kita butuhkan pemuda (Mahasiswa) itu harus turun bagaimana membuka lapangan kerja di sektor pangan," beber Rachmat Gobel.
Rachmat Gobel pun berpesan agar anak muda dan mahasiswa harus bisa mengubah mindset nya. Hal yang harus kita bersama berpikir ke depan.
"Selembar ijazah belum menjamin kita orang hebat. Kalian harus bekerja membuka lapangan kerja, teknologi digital hari ini dapat kita manfaatkan untuk penjualan hasil produk disektor pangan," jelasnya.
Rachmat Gobel lantas mengisahkan bagaimana dirinya ditempa oleh sang Ayah (Thayeb Mohammad Gobel), yakni bagaimana belajar menjadi seorang pemimpin.
“Sejak SMP saya sudah bekerja di pabrik milik orang tua. Tugas saya adalah membersihkan ruang makan, menyapu pabrik hingga toilet sebelum para pekerja pabrik itu datang,” ungkap Wakil Ketua DPR RI ini.
“Oleh orang tua saya diajar bagaimana hidup mandiri sejak dini,” tambah Rachmat Gobel.