Antv –Data batimetri, atau topografi bawah air perairan dangkal, sangat penting bagi berbagai pemangku kepentingan wilayah pesisir. Data tersebut dibutuhkan oleh Dinas Pertahanan dan Hidrografi, hingga insinyur sipil, surveyor, atau pembuat model konstruksi yang membutuhkan data yang reliabel tentang kedalaman air, morfologi dasar laut, dinamika pantai atau organisme yang hidup di dasar perairan (benthos).
Untuk mengisi kesenjangan data pada peta, para pemangku kepentingan ini seringkali harus melakukan survei insitu yang membutuhkan banyak biaya dan kerja yang intens.
Satellite-Derived Bathymetry (SDB) adalah metode pemetaan kedalaman menggunakan citra satelit. Teknologi ini memungkinkan penggunanya mendapatkan data kedalaman suatu perairan dangkal tanpa harus datang langsung ke lokasi survei.
Terobosannya tersebut, SDB telah menjadi teknologi alternatif pengindera kedalaman perairan yang hasilnya dapat digunakan sebagai alternatif sumber data untuk pemetaan di wilayah perairan.
Sejumlah pemangku kepentingan data batimetri berdiskusi hangat sepanjang talkshow bertajuk "Aplikasi Teknologi Satellite-Derived Bathymetry untuk Kepentingan Nasional" yang diselenggarakan oleh TNI AL bekerja sama dengan PT Geotronix Pratama Indonesia dalam rangkaian acara NAVAL EXPO 2022 di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat(16/9/2022).
Bincang santai yang dimoderatori oleh Gabriella Alodia dari Hydrography Research Group Institut Teknologi Bandung ini mengundang narasumber dari berbagai sektor seperti Kepala Dinas Hidrografi PUSHIDROSAL Kol. Laut (P) Anom Puji Hascaryo (sektor militer), Vice Chair of SatelliteDerived Bathymetry Best Practice Project Team of IHO Poerbandono. (sektor akademisi), Presiden Direktur PT Bintang Subsea Indonesia Zein Khairuddin (sektor industri), dan Presiden Direktur PT Geotronix Pratama Indonesia Fajar Setio Adi (penyedia teknologi SDB).
Turut hadir mahasiswa beberapa institusi pendididikan dan sejumlah instansi swasta dan pemerintah. Talkshow berdurasi 1,5 jam ini dihadiri pula oleh Ketua Panitia NAVAL EXPO 2022 Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Laksamana Pertama TNI Ariantyo Condrowibowo.
“Sebenarnya banyak sekali manfaat dari penggunaan teknologi SDB ini, namun keberadaannya belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia sehingga pemanfaatannya terutama untuk kepentingan nasional masih sangat dapat ditingkatkan lagi. Kami berharap dapat memberdayakan dan berkontribusi kepada lebih banyak lagi pemangku kepentingan wilayah pesisir di Indonesia agar mereka dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan lebih ekonomis,” kata Fajar Setio Adi, Presiden Direktur PT Geotronix Pratama Indonesia.
Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) adalah dinas hidrografi pertama di regional Asia dan Australia yang mengaplikasikan teknologi SDB sejak tahun 2019.
Diungkap oleh Kepala Dinas Hidrografi PUSHIDROSAL Kol. Laut (P) Anom Puji Hascaryo, selama ini teknologi SDB telah membantu Pushidrosal dalam hal monitoring dan pengukuran garis pantai pada cakupan area yang cukup luas dan mengakselerasi pembaruan peta laut, khususnya di area-area yang tidak terjangkau oleh kapal survei.
Selain itu data SDB juga menjadi salah satu referensi dalam kepentingan perundingan perbatasan / delimitasi maritim.
Lain halnya dengan Presiden Direktur PT Bintang Subsea Indonesia Zein Khairuddin sebagai pengguna teknologi SDB di industri migas. Data SDB sangat membantu dalam perencanaan operasi survey serta mengoptimalkan efisiensi operasi dan kegiatan lapangan karena SDB memungkinkan penggunanya untuk mengetahui kondisi lapangan sebelum datang secara langsung sehingga perencanaannya bisa lebih presisi.
Ketika survey langsung di lapangan telah dilakukan, SDB juga dapat digunakan untuk mengisi data gap pada area-area yang tidak dapat dijangkau oleh metode survei insitu.
Dirangkum pula oleh Poerbandono, yang mewakili kalangan akademisi dan Fajar Setio Adi mewakili PT Geotronix Pratama Indonesia sebagai penyedia teknologi SDB, bahwa SDB bukanlah teknologi yang dapat menjadi substitusi metode survei konvensional namun lebih merupakan pelengkap agar operasi survei dapat dilakukan dengan lebih aman dan efisien.