Antv – Suatu hari saya, Eko Prabowo yang akrab disapa Bowo, Deblot dan Yodya, tertawa terbahak-bahak di belakang kantor samping Koperasi Karyawan. Sampai mules. Gegara Bowo cerita, dia ikut sholat Ashar berjama'ah diantara anak-anak Jejak Kriminal usai tugas reenactment. Sebuah sholat yang "berantakan" karena saking khusuknya. Apa sebab?
Bowo bilang, diantara anak-anak JK yang mau sholat waktu itu, ilmu agamanya sama. Bacaan Qur'annya pun diyakini sama. Salah dan benarnya, beda2 tipis. Makanya gak ada yang berani jadi imam sholat. Main tunjuk2an.
Karena adabnya, kalau ilmu sama, maka yang patut adalah yang paling tua atau yang bininya dua. Tp karena gak ada yang punya bini dua, maka majulah yang paling tua. Kita gak perlu sebut namanya. Wkwkwk...
Sholat Ashar berjama'ah pun dilakukan. Sang imam berusaha se-khusyuk mungkin. Begitupun makmum. Namun sholat punya sholat, rukuk punya rukuk, sujud punya sujud, ternyata jumlah raka'atnya 5. Bukan 4 sebagaimana lazimnya Ashar.
Kata Bowo, saat sholat dia sadar raka'atnya lebih. Makmum lain pun dia yakin, begitu. Tapi karena kadung, semuanya memilih diam. Tak ada yang interupsi "Subhannallah". Koreksi terjadi ketika salam terakhir diucapkan imam.
Sang Imam malu, para makmum pun keki. Jadilah sholat diulang. Tapi sendiri-sendiri. Gak jamaah lagi. Mereka tak mau kecebur salah dua kali.
Hahahaha... disitulah letak lucunya.