Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengatakan Presiden Volodymyr Zelensky dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali bulan November 2022.
"Ada kemungkinan Presiden Zelensky akan hadir di pertemuan G20 di Bali. Tetapi sangat bergantung pada kondisi yang terjadi di Ukraina," kata Vasyl usai menjadi pembicara dalam Ambassadorial Lecture 'The Ukrainian Question in Global Politic' di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin (18/7/2022).
Menurut Vasyl, kehadiran Presiden Zelensky ke Indonesia sangat bergantung pada kondisi keamanan di negaranya. Sebab hingga saat ini invasi Rusia ke Ukraina masih terus berlangsung.
Jika sampai bulan November nanti serangan Rusia semakin intens dan tidak berhenti, kemungkinan Zelensky hadir ke Indonesia sangat kecil.
"Jika kondisi di Ukraina aman, beliau Presiden Zelensky akan berkunjung ke Bali menghadiri acara itu," terangnya.
Oleh karenanya Vasyl berharap perang Rusia-Ukraina bisa secepatnya berakhir. Mereka masih punya waktu antara 3,5-4 bulan sebelum pertemuan G20 digelar.
Waktu sekitar 3,5 bulan itu menurut Vasyl sangat berharga untuk memastikan bahwa perang di Ukraina bisa berakhir dan situasi dapat dikendalikan.
"Ada kemungkinan beliau akan hadir secara luring atau juga dapat juga hadir secara daring dalam acara tersebut," ujarnya.
Vasyl juga berharap pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bisa membantu mendamaikan kedua negara.
Terlebih setelah Jokowi bertemu Presiden Zelensky di Ukraina pada akhir Juni lalu dan dilanjutkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal Juli 2022.
Vasyl sangat yakin dan percaya, Presiden Jokowi dan Menlu Retno memiliki pengalaman dan jam terbang tinggi serta sangat bijak untuk merespon situasi yang berkembang saat ini.
Oleh karena itu, Vasyl berharap ada rencana yang konkrit dari keduanya pasca kunjungan ke Ukraina dan Rusia tersebut.
"Rencana yang kami harapkan bukan jangka panjang dalam lima atau sepuluh tahun tetapi dalam waktu dua bulan ke depan," harapnya.
Selain itu, Vasyl juga berharap saat pertemuan G20 nanti, Indonesia dalam konteks sebagai presidensi mampu menyatukan seluruh anggota G20 untuk bersinergi bersama-sama menghentikan serangan Rusia ke Ukraina.
"Saya juga berharap hal ini dapat menjadi momentum yang bersejarah bagi Presiden Joko Widodo dan pemerintah Republik Indonesia untuk berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dari invasi yang saat ini berlangsung dari Rusia ke Ukraina," pungkasnya.
Andri Prasetiyo I Sleman, DIY