Mengenal Skala MMI Pada Laporan BMKG, Dapat Mengetahui Dampak Gempa Bumi.

Dampak Gempa dari Skala MMI Pada Laporan BMKG, Ini Penjelasannya (Foto Ilustrasi)
Dampak Gempa dari Skala MMI Pada Laporan BMKG, Ini Penjelasannya (Foto Ilustrasi) (Foto : )
Ketika Gempa bumi terjadi, biasanya sesaat setelah itu akan disuguhkan oleh laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan juga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai status kegempaannya.
Dalam status tersebut kita akan diberikan informasi mengenai posisi gempa, waktu gempa, kekuatan gempa hingga kedalamannya. Bahkan kita juga disuguhkan dengan data dari dampak kegempaan tersebut dalam skala MMI. Contoh : Pusat gempa : 71 Km Barat Daya Bayah Waktu : 04 Februari 2022, 17:10:45 WIB Kekuatan : 5.5 Magnitudo Kedalaman : 10 km Posisi : 7.48 LS - 105.92 BT Dirasakan (Skala MMI): IV Pelabuhan Ratu, III Malingping, III Bayah, III Cihara, III Panggarangan, III Ciptagelar, III Wanasalam, III Sukabumi, III Rangkasbitung, III Cireunghas, III Cikeusik, II Sawarna, II Pengalengan, II Jakarta, II Kota Tangerang, II Kab. Tangerang, II Tangerang Selatan, II Parung Panjang Dengan ilmu kegempaan yang minim, kita akan sedikit bingung membaca keterangan Skala MMI, terlebih skala ini selalu menambahkan angka Romawi didepannya. Untuk itu, mari kita bahas mengenai hal tersebut. Skala MMI atau Modefied Mercalli Intensity adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902. MMI digunakan untuk mengukur seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa. Tidak ada cara penghitungan karena ukuran ini ditentukan berdasar hasil pengamatan dari orang yang mengalami atau melihat gempa. Karena dihitung berdasarkan pengamatan, skala MMI ini tidak sama di setiap wilayah. Lokasi yang dekat dengan episentrum (pusat gempa) semestinya akan memiliki skala MMI yang besar. Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi. Oleh karena itu Skala Mercalli dianggap sangat subjektif, dan berikut 12 pecahan beserta warna pada peta maupun tabel yang terdapat pada skala MMI :
I MMI Berwarna Putih, Getaran tidak dirasakan. II MMI Berwarna Putih, Getaran dirasakan hanya oleh beberapa orang saja. contohnya seperti orang yang sedang istirahat atau tidur dan atau orang yang sedang berada di gedung tinggi. Sedangkan secara visual kita dapat melihat bergoyangnya benda-benda ringan yang sedang digantung. III MMI Berwarna Hijau, Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Getaran yang terasa seakan-akan ada truk yang berlalu. IV MMI Berwarna Hijau, Getaranya dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sedangkan di luar rumah hanya sebagian orang yang merasakannya. Getarannya seperti truk besar lewat dan juga seakan-akan barang berat menabrak dinding. Sementara secara visual kita akan melihat barang yang bergantung bergoyang-goyang, jendela dan pintu berderik, barang pecah-belah pecah, gelas-gelas gemerincing, dinding dan rangka rumah berbunyi. V MMI Berwarna Hijau, Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang-orang banyak yang terbangun. Benda-benda padat akan terpelanting, tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti. VI MMI Berwarna Kuning, Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, namun kerusakan masih dalam keadaan ringan. VII MMI Berwarna Jingga, Semua orang akan keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan catatan  konstruksi bangunan dibuat secara baik dan terkonsep. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik akan terjadi retak bahkan hancur, dan cerobong asap pun pecah. Getarannya juga akan dirasa oleh orang yang sedang naik kendaraan. VIII MMI Berwarna Jingga, Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen - monumen roboh, air menjadi keruh. IX MMI Berwarna Merah, Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus atau bengkok serta banyak pula yang retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya (pondasi). Pipa-pipa dalam rumah putus. X MMI Berwarna Merah. Getarannya akan membuat Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya (pondasi), tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam. XI MMI Berwarna Merah, Getarannya hanya akan membuat beberapa bangunan tetap berdiri. Jembatan menjadi rusak, dan terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah pun terbelah, Rel Kereta akan terlihat sangat melengkung. XII MMI Berwarna Merah, Keadaan akan sangat terlihat hancur. Gelombang akan tampak pada permukaan tanah. Pemandangan pun menjadi gelap dan semua benda-benda akan terlempar ke udara. Seperti itulah penjelasan skala MMI yang biasa kita lihat dari laporan kegempaan. Semoga Bermanfaat... Sumber : BMKG & PVMBG (Magma Indonesia)