Leondios Kostrikis, seorang profesor di bidang ilmu biologi dari University of Cyprus, menyebutkan varian Deltacron memiliki tanda genetik seperti Omicron di dalam genom Delta, papar Kostrikis dalam sebuah wawancara dengan Sigma TV pada Jumat (7/1/2022). Menurut laporan tersebut, sejauh ini, Kostrikis dan timnya telah menemukan 25 kasus virus akibat varian Deltacron.
Namun masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ada lebih banyak kasus yang disebabkan oleh strain tersebut atau apa dampaknya. "Kita akan melihat di masa mendatang, apakah strain ini lebih patologis atau lebih menular, atau apakah ia akan mengungguli (dibandingkan strain Delta dan Omicron)," jelas Kostrikis.
Temuan ini telah dilaporkan kepada Lembaga independen internasional Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) yang merupakan basis data internasional untuk melacak virus. Para peneliti mengatakan varian baru virus corona. Masih banyak hal yang perlu diketahui. Termasuk bagaimana varian ini berperilaku, sejauh mana infeksinya dan bagaimana perlindungan vaksin.
Sebelum Deltacron, Ilmuwan Prancis telah mengidentifikasi varian terbaru Covid-19, yang diberi nama IHU. Para peneliti mengatakan varian ini disebut memiliki 46 mutasi yang diyakini lebih menular dan tahan terhadap vaksin dibanding Omicron. Setidaknya sudah ada 12 kasus dari varian ini yang dilaporkan di daerah Marseilles, Prancis. Temuan kasus ini juga dikaitkan dengan perjalanan dari negara Afrika, Kamerun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukan varian IHU sebagai varian dalam pemantauan atau Variant Under Monitoring (VUM).