Pemerintah Indonesia kembali menambah ketersediaan vaksin di Tanah Air dengan mendatangkan 680.100 dosis vaksin AstraZeneca yang mendarat pada Kamis (4/11/2021). Kali ini vaksin diperoleh melalui jalur pembelian langsung
.Lancarnya kedatangan vaksin membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi menjadi lebih optimal."Dengan tibanya vaksin tahap 113, total vaksin dari berbagai merek yang telah hadir di Indonesia. Baik dalam bentuk bulk maupun jadi, mencapai 322.309.320 dosis," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong.Usman menambahkan pemerintah terus berusaha memperkuat ketersediaan vaksin guna memperlancar program vaksinasi nasional yang ditargetkan. Yakni untuk segera menjangkau setidaknya 70% penduduk Indonesia sasaran vaksinasi. Sehingga kekebalan komunal atau herd immunity dapat diraih.Hingga saat ini, kata Usman, lebih dari 122 juta masyarakat Indonesia mendapatkan vaksinasi dengan 76 juta di antara mereka memperoleh dua dosis.Lebih rinci, data per 4 November 2021 pagi menunjukkan 122.464.119 orang telah mendapatkan suntikan dosis pertama atau 58,80% dari sasaran vaksinasi.Sedangkan yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak 76.191.677 orang atau 36,58%."Pemerintah akan berusaha terus meningkatkan capaian tersebut hingga ke daerah-daerah, termasuk ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Hal ini tentu saja akan sangat terbantu dengan dukungan pemerintah daerah juga setiap elemen masyarakat," tutur Usman.Dalam kesempatan itu, Usman juga kembali mengingatkan bahwa vaksinasi bukan sekadar upaya melindungi diri, melainkan juga melindungi keluarga dan seluruh masyarakat.Karena itu, perlu bantuan dan partisipasi setiap warga guna percepatan dan pemerataan vaksinasi agar target vaksinasi segera terpenuhi. Termasuk vaksinasi bagi kelompok rentan seperti lansia, remaja, ibu hamil. Serta warga dengan komorbid.Vaksinasi penting untuk melindungi kita dari gejala buruk saat terpapar. Namun disiplin protokol kesehatan juga harus tetap dijaga agar terhindar dari penularan.Menghadapi potensi peningkatan mobilitas yang berisiko transmisi covid-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Usman meminta masyarakat untuk mematuhi aturan dan tetap memperketat protokol kesehatan. Yakni memakai masker dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Ditambah dengan sedapat mungkin menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas."Kami mengimbau masyarakat sebisa mungkin menahan diri, tidak bepergian, tidak mudik, tidak berlibur di Natal dan Tahun Baru. Kalau pun terpaksa bepergian, harus tetap jaga prokes," tegasnya.
Kedatangan Vaksin Tahap 113, Pemerintah Ingatkan Prokes Natal dan Tahun Baru
Kamis, 4 November 2021 - 22:31 WIB