WHO Sebut Polusi Udara Sebagai Pembunuh Senyap

WHO Sebut Polusi Udara Sebagai Pembunuh Senyap
WHO Sebut Polusi Udara Sebagai Pembunuh Senyap (Foto : )
Direktur Departemen Lingkungan, Perubahan Iklim dan Kesehatan WHO, Maria Neira mengatakan, polusi udara sebagai pembunuh senyap.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan polusi udara dalam daftar ancaman lingkungan terbesar dunia. Polusi utara adalah salah satu ancaman lingkungan terbesar bagi kesehatan manusia, di samping perubahan iklim.  Berikut beberapa fakta dampak ancaman kesehatan akibat polusi udara.
Tingkatkan kematian dini  Direktur Departemen Lingkungan, Perubahan Iklim dan Kesehatan WHO, Maria Neira mengatakan, polusi udara sebagai pembunuh senyap. Di mana setiap tahunnya sekitar 7 juta kematian di seluruh dunia disebabkan oleh paparan udara kotor dari luar dan di dalam rumah.  “Polusi udara menjadi ancaman lingkungan terbesar bagi kesehatan. Dengan mengurangi kadar polusi udara, negara-negara di dunia dapat mengurangi risiko penyakit stroke, jantung, kanker paru, PPOK, pneumonia, dan asma," jelasnya.  WHO mengungkapkan, perkiraan kematian setiap tahunnya di dunia akibat polusi udara berdasarkan pengelompokan regional yakni lebih dari 2 juta jiwa di Asia Tenggara. Lebih dari 2 juta juga untuk wilayah Pasifik Barat.  Sementara, untuk wilayah Afrika, kematian akibat polusi udara mencapai 1 juta jiwa. Masing-masing 500.000 jiwa untuk wilayah Mediterania Timur dan Eropa. Serta, kematian akibat polusi di wilayah Amerika mencapai sekitar 300.000 jiwa. Penyebab penyakit tidak menular   Direktur Regional WHO untuk Eropa, Dr Hans Henri P Kluge menjelaskan bahwa setiap tahun, WHO memperkirakan bahwa jutaan kematian disebabkan oleh efek polusi udara, terutama dari penyakit tidak menular. Sehingga, udara bersih harus menjadi hak asasi manusia yang mendasar dan kondisi yang diperlukan untuk masyarakat yang sehat dan produktif.  Namun, kata dia, terlepas dari beberapa perbaikan kualitas udara selama tiga dekade terakhir, jutaan orang terus meninggal sebelum waktunya, dan seringkali mempengaruhi populasi yang paling rentan dan terpinggirkan. Penyebab hilangnya kehidupan sehat  Penilaian global terhadap polusi udara ambien saja telah menunjukkan bahwa hilangnya ratusan juta tahun kehidupan sehat, dengan beban penyakit terbesar yang dapat diatribusikan terlihat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.  Sehingga, semakin terpapar polusi udara, semakin besar dampak kesehatannya, terutama pada individu dengan kondisi kronis. Di antaranya seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik, dan penyakit jantung, serta orang tua, anak-anak, dan wanita hamil.