Ini Cara Menyembuhkan Gerd dengan Perubahan Gaya Hidup

Ini Cara Menyembuhkan Gerd dengan Perubahan Gaya Hidup
Ini Cara Menyembuhkan Gerd dengan Perubahan Gaya Hidup (Foto : )
Penderita Gerd gejala ringan bisa mengambil tindakan untuk menyembuhkan penyakitnya dengan melakukan perubahan gaya hidup.
Gerd adalah kondisi di mana asam lambung naik (refluks) dari perut ke kerongkongan karena sfingter esofagus bagian bawah atau lower esophageal sphincter (LES) tidak menutup saat makanan sampai di perut. Akibatnya, asam lambung kembali naik melalui kerongkongan.  Lambung memiliki lapisan keras untuk melindungi organ dari asam, sementara kerongkongan tidak sehingga jaringan esofagus yang sensitif dapat terluka jika Gerd terus kambuh. Pada penderita Gerd, asam juga sering naik ke mulut dan merusak struktur lain. Dilansir dari
Healthline, terkadang asam akhirnya tersedot ke dalam tenggorokan dan paru-paru, sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain.  Beberapa komplikasi Gerd, antara lain esofagus Barrett, penyempitan esofagus, penyakit gigi, hingga kambuhnya asma. Gejala Gerd bisa menjadi serius, terutama pada orang tua. Kondisi serius tersebut termasuk kerongkongan yang meradang parah atau kesulitan menelan. Meski Gerd amat mengganggu, namun penderita Gerd tetap bisa memiliki kualitas hidup yang sehat jika dapat mengelola gejalanya secara efektif. Beberapa penderita Gerd dengan gejala ringan dapat mengobati kondisinya dan mencegah serangan Gerd dengan perubahan gaya hidup, seperti:
  • Berhenti merokok. Sebab, rokok dapat membuat kerongkongan lebih lemah. 
  • Menurunkan berat badan. Sebab, berat badan berlebih akan memberikan tekanan lebih pada perut. 
  • Menghindari pemicu Gerd, seperti mengonsumsi kafein, tomat, buah-buahan sitrus, minuman berkarbonasi, dan lainnya. 
  • Mengelola stres. Kecemasan dan stres bisa memicu gejala Gerd, jadi cobalah untuk mengelola stresmu dan melakukan aktivitas relaksasi. 
  • Mengenakan pakaian nyaman dan longgar. Sebab, pakaian yang ketat di area pinggang akan menekan perut dan kerongkongan. 
  • Makan dalam porsi yang lebih kecil tapi sering, sebab makan berlebih bisa memicu Gerd. 
  • Tetap tegak setelah makan, hingga sekitar tiga jam setelahnya atau sebelum tidur. 
  • Atur tempat tidur agar lebih tegak, sekitar 15 hingga 23 cm. Sebab, refluks asam bisa lebih parah ketika seseorang berbaring.
Jadi, pada kasus Gerd yang lebih ringan, perubahan gaya hidup memungkinkan tubuh untuk pulih sendiri dan menurunkan risiko kerusakan jangka panjang pada kerongkongan, tenggorokan dan gigi.  Namun, pada beberapa kasus, perubahan gaya hidup saja tidak cukup. Kasus Gerd yang lebih signifikan sering kali perlu diobati dan dikontrol dengan obat-obatan dari dokter. Untuk itu, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menemukan pengobatan yang tepat untuk Gerd yang dialami.