Waspada, Duduk Terlalu Lama Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Waspada, Duduk Terlalu Lama Bisa Meningkatkan Risiko Stroke
Waspada, Duduk Terlalu Lama Bisa Meningkatkan Risiko Stroke (Foto : )
Sebuah penelitian mengungkap bahwa kebiasaan duduk terlalu lama, bisa meningkatkan risiko stroke.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa kegiatan sedentari yang membuat orang duduk terlalu lama, berpotensi memberi dampak negatif pada sistem kardiovaskular. Kegiatan sedentari adalah durasi aktivitas terjaga yang dilakukan sambil duduk atau berbaring dan dilakukan saat tidak bekerja. 
  “Penting untuk memahami jumlah kegiatan sedentari yang tinggi dapat menyebabkan stroke pada orang muda. Pasalnya, stroke dapat menyebabkan kematian dini atau mengganggu fungsi dan kualitas hidup,” ujar Raed A. Joundi, dari departemen ilmu saraf klinis di Cumming School of Medicine at the University of Calgary di Kanada. Penelitian menemukan bahwa orang dewasa di bawah usia 60 tahun yang menghabiskan hampir seluruh luangnya untuk duduk dan menghindari aktivitas fisik, memiliki risiko stroke lebih tinggi dibanding mereka yang aktif.  Lalu, para peneliti melaporkan bahwa mereka yang duduk selama delapan jam atau lebih per harinya dan menyempatkan waktu sedikitnya 10 menit untuk berjalan kaki per harinya, tujuh kali lebih berisiko mengalami stroke dibanding mereka yang duduk selama kurang dari empat jam per harinya dan lebih sering bergerak.  Selain itu, orang dewasa di bawah umur 60 tahun yang duduk selama delapan jam atau lebih per hari dengan aktivitas fisik minimal lebih berpotensi menderita stroke dibanding mereka yang duduk kurang dari empat jam per harinya Dalam penelitian kesehatan dan gaya hidup yang melibatkan 143.000 orang ini, semua partisipan tidak menunjukkan gejala penyakit jantung dan tidak pernah didiagnosis dengan kanker atau mengalami stroke di awal periode penelitian. Hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa semakin banyak aktivitas fisik yang dilakukan, akan semakin baik pula dampaknya.  “Orang dewasa berusia 60 tahun ke bawah harus memahami bahwa waktu sedentari yang tinggi tanpa aktivitas fisik dapat berpengaruh buruk pada kesehatan dan dapat meningkatkan risiko stroke,” ujar Dr. Joundi.  Dr. Joundi pun mengungkapkan bahwa aktivitas fisik memiliki peran penting dalam mengurangi waktu sedentari serta mengurangi dampak negatif dari waktu duduk yang berlebihan.  Jadi, dokter dan pelayanan kesehatan masyarakat pun harus menekankan peningkatan aktivitas fisik dan mengurangi waktu duduk di antara orang dewasa muda, sambil tetap menyebarkan kebiasaan sehat lainnya untuk menurunkan risiko kejadian stroke. Lalu, jika memiliki pekerjaan yang membutuhkan waktu duduk lama, pastikan untuk sesekali berdiri dan berjalan kaki.