Attetion Deficit Hyperactivity (ADHD) tidak hanya diidap oleh anak-anak saja, namun juga bisa dialami orang dewasa. Berdasarkan data WEB MD, sektar 60% orang dewasa di dunia mengidap ADHD.
Banyak orang mengira Attetion Deficit Hyperactivity (ADHD) hanya diidap oleh anak-anak. Namun, tahukah Anda bahwa ADHD juga bisa dialami orang dewasa?
Berdasarkan data
WEB MD, sektar 60% orang dewasa di dunia mengidap ADHD. ADHD tersebut bisa terdiagnosis sejak kecil namun adapula yang baru saja mendapatkanya saat dewasa.
ADHD merupakan gangguan nurologis yang membuat penderintanya sulit konsentrasi dan hiperaktif sehingga mengganggu fungsi sehari-hari. Sekitar dua pertiga orang yang mengalami gejala ADHD saat anak-anak akan terus mengalaminya ketika dewasa. Namun, banyak orang yang terlambat mendapatkan diagnosis ADHD sehingga menderita gangguan psikologis serius.
Orang dewasa yang mengalami ADHD akan sulit melakukan hal berikut:
- Mengikuti arah
- Menyelesaikan tugas
- Mengingat informasi
- Konsentrasi
- Emosi yang ekstrim
- Gangguan mood
- Sensitif terhadap penolakan
- Sering lupa nama dan tanggal
- Sering gelisah.