Kebiasaan rebahan setelah makan, berpotensi mengakibatkan kenaikan asam lambung dan mengganggu kualitas tidur.
Setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda-beda setelah menyantap makanan. Ada yang duduk sejenak sambil menunggu makanan turun, ada yang langsung beraktivitas, dan ada yang memilih untuk rebahan selama beberapa saat.
Jika Anda memiliki kebiasaan rebahan setelah makan, lebih baik Anda hentikan kebiasaan tersebut. Pasalnya, kebiasaan tersebut berpotensi mengakibatkan kenaikan asam lambung dan mengganggu kualitas tidur.
Kenaikan asam lambung
Menurut
Healthline, kebiasaan rebahan setelah makan bisa memicu kenaikan asam lambung dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Ini lebih mungkin terjadi jika kita menderita refluks asam atau penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
GERD adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan tenggorokan ke perut. Jika memiliki kondisi ini, lapisan esofagus bisa teriritasi oleh refluks asam ini.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Gasteoenterology, pasien dengan GERD dianjurkan untuk menunggu tiga jam setelah makan sebelum berbaring.
Mengganggu kualitas tidur
Gejala refluks dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di dada dan rasa pahit di mulut. Oleh karena itu, jika kita makan terlalu banyak atau mengonsumsi makanan yang memicu heartburn dekat dengan waktu tidur di malam hari, maka kualitas tidur berpotensi terganggu.
Insomnia juga bisa terjadi jika kita mengonsumsi kafein dalam kopi, teh atau cokelat, di waktu makan malam dan dekat dengan waktu tidur. Sebab, kafein memblokir adenosin, bahan kimia yang menimbulkan rasa kantuk.
Kafein juga dapat meningkatkan kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari, suatu kondisi yang disebut sebagai nokturia. Tidak semua orang sensitif terhadap kafein, tetapi jika kita sensitif, pertimbangkan untuk membatasi konsumsi kafein di malam hari.
Ini Bahaya Kebiasaan Rebahan Setelah Makan
Jumat, 3 September 2021 - 14:43 WIB