Ada beberapa faktor risiko serangan jantung yang bisa diatasi, seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan merokok. Namun, beberapa faktor risiko serangan jantung tidak dapat diubah, seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga penyakit jantung. Studi baru menunjukkan bahwa golongan darah harus ditambahkan ke daftar tersebut.
Tim peneliti sampai pada temuan mereka dengan melakukan meta-analisis studi yang melaporkan golongan darah peserta dan kejadian kardiovaskular, termasuk serangan jantung, penyakit jantung, gagal jantung, dan kematian kardiovaskular. Data tersebut mencakup lebih dari 1,3 juta orang dewasa yang merupakan bagian dari 11 kohort di sembilan studi.
Para peneliti menggunakan data untuk menilai bagaimana setiap golongan darah dapat memengaruhi risiko kejadian koroner, gabungan kejadian kardiovaskular, dan kejadian koroner yang fatal.Hasil temuan menjelaskan bahwa memiliki golongan darah non-O dikaitkan dengan 9 persen peningkatan risiko kejadian koroner dan 9 persen peningkatan risiko kejadian kardiovaskular, terutama infark miokard. Selain itu, para peneliti menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah non-O – terutama mereka yang memiliki golongan darah A – cenderung memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi. Kondisi ini merupakan faktor risiko yang diketahui untuk kesehatan kardiovaskular yang buruk.
Studi Sebut Golongan Darah Tertentu Lebih Berisiko Terkena Serangan Jantung
Kamis, 19 Agustus 2021 - 16:47 WIB