Studi terbaru: Orang Muda Jauh Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19

Studi terbaru: Orang Muda Jauh Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19
Studi terbaru: Orang Muda Jauh Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19 (Foto : )
Hasil pemodelan komputer menunjukkan bahwa orang muda jauh lebih berisiko terinfeksi Covid-19 dibanding yang diperkirakan saat ini.
Hasil pemodelan komputer menunjukkan, orang muda jauh lebih berisiko terinfeksi Covid-19 dibanding yang diperkirakan saat ini. Penelitian yang dilakukan tim Annals of Internal Medicine, Kanada ini, juga menunjukkan Bahia orang muda yang terpapar Covid-19 cenderung tidak terdeteksi dan mereka lebih berpotensi menularkan virus ke orang tua berusia lanjut.  Padahal selama ini kita tahu bahwa orang tua lebih berisiko terinfeksi Covid-19 dan bisa mengalami gejala yang lebih parah dibanding orang muda saat terpapar virus corona. Inilah yang akhirnya membuat orang tua diprioritaskan menerima vaksin.
  Studi baru ini menunjukkan bahwa tingkat infeksi yang dilaporkan tinggi pada orang tua karena selama ini pengujian lebih sering dilakukan pada kelompok ini. "Ketika kita melihat angka kasus Covid-19 selama pandemi, terkadang kita lupa bahwa berapa banyak kasus yang terdeteksi sangat bergantung pada jumlah tes yang dilakukan. Dan jumlah pengujian Covid-19 itu berbeda antar kelompok umur," kata rekan penulis David Fisman dari University of Toronto.  Dilansir dari Reuters, Selasa (17/8/2021), Fisman dan koleganya menggunakan catatan semua tes dan diagnosis tes PCR untuk Covid-19 di Ontario, Kanada, antara Maret dan Desember 2020. Tim Fisman mengembangkan model statistik untuk menganalisis apakah perbedaan tingkat infeksi berdasarkan kelompok usia dipengaruhi oleh frekuensi pengujian.  Setelah disesuaikan untuk frekuensi pengujian, peneliti berkata, risiko infeksi paling rendah ada pada anak-anak di bawah usia 10 tahun dan orang lanjut usia di atas 80 tahun, dibandingkan dengan populasi keseluruhan. Tingkat tertinggi infeksi Covid-19 ada pada orang muda di rentan usia 20 sampai 49 tahun.