Kematian Akibat Varian Delta di Jawa Timur Mencapai 50 Ribu Orang

Taman pemakaman umum di Surabaya (antv-Sandi Irwanto)
Taman pemakaman umum di Surabaya (antv-Sandi Irwanto) (Foto : )
Pemerintah Provinsi Jawa Timur  menyebut, jumlah kematian akibat varian Delta Covid-19 terbanyak terjadi di kota-kota besar, seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Jombang.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, dari semester kedua tahun 2020 hingga semester pertama tahun 2021, jumlah penduduk di Jawa Timur berkurang hampir 50 ribu jiwa.Berkurangnya jumlah penduduk Jawa Timur ini kebanyakan karena kematian akibat pandemi Covid-19 terutama varian Delta.Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Kependudukan, atau DP3AK Jawa Timur, menyebut, pada Januari-Juli 2021,  varian Delta menyerang dan angka kematian ikut meningkat.Pada semester pertama tahun 2021 ini secara masif dilaporkan data kematian masyarakat ke dinas dukcapil kota dan kabupaten setempat.  Sehingga dinas dukcapil segera menerbitkan surat kematian dan kartu keluarga baru, yang kemudian dilaporkan ke sistem informasi administrasi kependudukan atau SIAK di pusat.Kepala DP3AK Jawa Timur,  Andriyanto  menegaskan,  jumlah kematian akibat Covid-19 ini menjadi penyebab berkurangnya penduduk Jawa Timur.Jumlah kematian akibat Covid-19 ini terbanyak terjadi di kota besar di Jawa Timur, seperti kota Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Jombang.“Penurunan hampir 50 ribu ini, sudah hampir dipastikan karena kematian Covid 19 varian Delta,” jelas Andriyanto.Virus corona varian Delta terdeteksi di Indonesia sejak 3 Mei 2021. Hingga 20 Juni 2021, tercatat 160 kasus di sembilan provinsi di Indonesia yang merupakan infeksi SARS-CoV-2 varian delta. Sandi Irwanto |Surabaya, Jawa Timur