Tubuh akan memperlambat pencernaan sehingga hanya fokus pada cara meresposn stres. Kondisi dapat menyebabkan ketidaknyamanan gastrointestinal, seperti sakit perut, maag, diare dan sembelit.Stres kronis memperkuat gejala-gejala ini dan menyebabkan kondisi mendasar lainnya, seperti sindrom iritasi usus besar. Perubahan pada sistem pencernaan dapat menyebabkan seseorang makan lebih sedikit sehingga menyebabkan berat badan turun.
Hiperstimulasi dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses dan menyerap nutrisi Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya memperoses makanan secara berbeda. Stres memengaruhi saraf vagus yang memengaruhi cara tubuh untuk mencerna, menyerap, dan metabolisme makanan. Gangguan ini dapat menyebabkan peradangan yang tidak diinginkan. Melakukan aktivitas fisik
Beberapa orang menggunakan aktivitas fisik untuk mengatasi stres. Meskipun dorongan endorfin yang dipicu oleh olahraga dapat mengurangi stres, melakukan lebih banyak fisik daripada biasanya, dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak terduga. Gangguan tidur memengaruhi produksi kortisol Stres dapat membuat sulit tidur. Kondisi ini juga dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang sehingga membuatnya merasa lesu dan lelah. Gangguan ini dapat memengaruhi produksi kortisol yang dapat memengaruhi metabolisme seseorang, sehingga kebiasaan makan pun dapat terpengaruh.
Stres Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Alasannya
Senin, 14 Juni 2021 - 16:38 WIB