Pasca WHO mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac, Pemerintah Singapura kini menyetujui penggunaan vaksin itu untuk vaksinasi mandiri.
Pemerintah Singapura menyetujui penggunaan vaksin Sinovac buatan China, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan izin penggunaan darurat. Ke depannya, vaksin Sinovac akan digunakan dalam skema vaksinasi mandiri di Singapura.Kementerian Kesehatan Singapura akan merilis rincian lebih lanjut bagi lembaga kesehatan swasta, seperti rumah sakit swasta, agar mengajukan permohonan menjadi penyedia berlisensi vaksi Sinovac atau CoronaVac di bawah rute akses khusus (SAR).“Kami juga mempelajari kemungkinan bagi institusi kesehatan swasta untuk mengakses stok 200.000 dosis yang ada saat ini. Serta menyusun rincian harga, proses persetujuan, dan keselamatan pasien yang lebih memilih untuk diberikan dengan vaksin Sinovac di bawah SAR,” kata Kemenkes Singapura dikutip dari Channel News Asia .Meskipun Singapura telah menerima sekitar 200 ribu dosis Sinovac, vaksin tersebut belum disetujui oleh Health Sciences Authority (HAS). HAS baru memberikan lampu hijau untuk vaksin Pfizer dan Moderna, yang keduanya menggunakan teknologi mRNA. Vaksin Sinovac tidak digunakan dalam program nasional.Kementerian Kesehatan Singapura juga menegaskan bahwa Sinovac bukan bagian dari program vaksinasi nasional dan oleh karena itu tidak akan tercakup dalam Program Bantuan Keuangan Cedera Vaksin untuk vaksinasi Covid-19.Seperti diketahui vaksin Sinovac menggunakan teknologi yang berbeda, menggunakan bentuk virus corona yang tidak aktif untuk memicu respons kekebalan terhadap virus. WHO merekomendasikan vaksin ini untuk digunakan pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dalam jadwal dua dosis dengan rentang waktu dua hingga empat minggu.
Vaksin Sinovac Kini Dipakai Singapura untuk Vaksinasi Mandiri
Kamis, 3 Juni 2021 - 13:19 WIB