Uji coba belajar tatap muka di Jakarta sudah berlangsung selama dua pekan. Lalu bagaimana evaluasinya? Apakah rekomendasi yang diberikan sudah dijalankan?
SD Kenari 08 Jakarta Pusat, adalah salah satu sekolah yang ikut uji coba belajar tatap muka. Sekolah ini telah melengkapi sarana pendukung terkait penerapan protokol kesehatan yang direkomendasikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).Ruang isolasi yang dimanfaatkan untuk kondisi darurat sudah tersedia. Kapasitas ruang belajar yang menampung maksimal 50 persen siswa dan durasi belajar yang hanya berlangsung selama 2 jam juga telah diadopsi sekolah. Selain uji coba belajar tatap muka, SD Kenari 08 pun menyebar angket survey kepada orang tua murid.Angket ini selain berisi perizinan orang tua untuk mengikuti pembelajaran tatap muka juga berisi semacam penilaian kesiapan kesehatan siswa dalam mengikuti pembelajaran tatap muka.“Setiap 14 hari sekali sekolah menyampaikan sensus kepada orang tua yang didalamnya berisi perijinan orang tua. Yang kedua link CLM, yaitu semacam assesment kesehatan bagi para siswa,” ujar Kepala Sekolah Kenari 08 Hardi Proiyono.Sebelumnya pada 16 April 2021, Komisioner KPAI Retno Listyarti beserta tim melakukan pengawasan langsung ke sekolah yang melakukan uji coba belajar tatap muka secara terbatas di DKI Jakarta. Salah satunya adalah SD Negeri Kenari 08, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat .Dari hasil pengawasan tersebut ada beberapa rekomendasi yang disampaikan ke pihak sekolah.Di antaranya adalah harus ada nota kesepahaman antara pihak sekolah dengan fasilitas kesehatan terdekat dengan sekolah untuk membantu mengatasi kondisi darurat.Selain itu perlu ada evaluasi jam masuk dan jam pulang agar tidak tertumpuk (menimbulkan kerumunan), jeda yang dilakukan antara kelas yang pertama dengan kelas berikutnya harus lebih dari 3 menit, sehingga tidak terjadi penumpukan saat pulang sekolah.
Emzy Ardiwinata dan Achmad Junaidi | Jakarta
Uji Coba Belajar Tatap Muka Selama Dua Pekan, Bagaimana Evaluasinya?
Rabu, 21 April 2021 - 10:25 WIB