Manfaat puasa untuk kesehatan mental meliputi, memicu autofagi, meningkatkan memori, mengurangi peradangan, melawan gula darah tinggi, dan mengurangi tekanan darah.
Puasa tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik saja, namun juga untuk kesehatan mental. Penelitian membuktikan bahwa puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mental.
Dilansir dari Amenclinics, berikut manfaat puasa untuk kesehatan mental:
Memicu autofagi
Puasa mengaktifkan proses penting yang disebut autofagi, di mana otak Anda “membuang sampah” yang menumpuk sepanjang hari. Proses pembersihan diri ini membantu mendetoksifikasi otak, membersihkan sel-sel tua dan rusak, serta menyapu kotoran. Hal ini juga mendorong regenerasi sel yang baru dan sehat.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa masalah autofagi telah dikaitkan dengan penyakit Alzheimer, depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, dan neuropsikiatri lainnya.
Meningkatkan memori
Riset dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietics membuktikan bahwa membatasi jam makan telah terbukti secara signifikan meningkatkan daya ingat. Penlitian tambahan pada hewan telah menemukan bahwa puasa meningkatkan kemampuan belajar dan daya ingat.
Meningkatkan suasana hati
Penelitian di Journal of Nutrition Health & Aging menemukan bahwa setelah 3 bulan puasa intermiten, pastisipan melaporkan suasana hati yang membaik dan penurunan ketegangan, kemarahan dan kebingungan. Studi lain di tahun 2018 menemukan bahwa puasa dikaitkan dengan peningkatan signifikan dalam kesejahteraan emosional dan depresi.
Mengurangi peradangan
Peradangan kronis telah dikaitkan dengan banyak gangguan otak, termasuk depresi, gangguan bipolar, gangguan obsesif kompulsif (OCD), skizofrenia, alzheimer, dan banyak lagi. Riset dalam Nutrition Research menunjukkan bahwa puasa mengurangi peradangan, yang bermanfaat kuat untuk kesehatan otak dan mental.
Melawan gula darah tinggi
Penelitian dalam jurnal Neurology membuktikan gula darah terkait dengan hipokampus yang lebih kecil, struktur berbentuk kuda laut di lobus temporal yang terkait dengan suasana hati, pembelajaran dan memori. Kabar baiknya, puasa dapat memicu peningkatan sensitivitas insulin, yang membantu mencegah kadar gula darah tinggi dan diabetes tipe 2.
Mengurangi tekanan darah
Puasa membantu mengurangi tekanan darah saat tidur yang baik untuk kesehatan otak. Memiliki hipertensi atau pra-hipertensi menurunkan aliran darah ke otak. Aliran darah rendah bisa memicu depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, ADD/ADHD, cedera otak traumatis, penyalahgunaan zat, pikiran untuk bunuh diri, dan banyak lagi. Selain itu, aliran darah rendah predictor pencitraan otak bahwa seseorang akan mengembangkan penyakit Alzheimer.
Anda Perlu Tahu, Ini Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental
Senin, 19 April 2021 - 16:21 WIB