Anda Perlu Tahu, Ini Cara Mengenali Kondisi Kesehatan Jantung Sendiri

Anda Perlu Tahu, Ini Cara Mengenali Kondisi Kesehatan Jantung Sendiri
Anda Perlu Tahu, Ini Cara Mengenali Kondisi Kesehatan Jantung Sendiri (Foto : )
Menurut ahli jantung asal India, seseorang harus mengenali tubuhnya untuk memahami apakah kondisi kesehatan jantung berada dalam kondisi baik.
Salah satu gangguan kesehatan yang sering dikhawatirkan adalah kesehatan jantung. Menurut Dr Divya Marina Frenandes, spesialis jantung intervensi di Aster RV Hospital, Bangaluru, India, banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang aktif saat ini akibat perubahan gaya hidup selama pandemi.Dilansir dari Livemint , Divya mengatakan bahwa tingkat stres yang bertambah juga menyebabkan banyak orang mulai merokok, dan ini tentu berdampak negatif terhadap kesehatan jantung. Menurutnya, seseorang harus mengenali tubuhnya untuk memahami apakah kondisi kesehatan jantung berada dalam kondisi baik.“Jika kita merasa sangat lelah, nyeri dada, atau merasakan sesak setelah naik dua tangga, atau merasa sesak nafas setelah berlari satu kilometer, maka kita perlu memeriksakan kesehatan jantung,” kata Divya.Divya mengatakan bahwa kita bisa melakukan pemeriksaan sederhana terkait jantung di rumah.“Banyak orang berinvestasi dengan alat pengukur denyut nadi dan alat tekanan darah. Ini dapat membantu kita memeriksa tekanan darah, denyut nadi, dan saturasi okesigen tanpa harus kerumah sakit,” katanya.Tekanan darah rata-rata orang sehat, umumnya berada di kisaran 140/90, sedangkan denyut jantung istirahat di angka 60-100 denyut per menit (bpm). Jika detak jantung berada di luar kisaran yang disebutkan, maka sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter.Orang yang memiliki aktivitas padat atau rajin berolahraga akan menaikkan detak jantung ke level yang lebih tinggi. Akibatnya, detak jantung istirahat orang yang aktif akan menurun hingga dibawah 60 bpm.Rumus umum untuk mengetahui detak jantung maksimum saat berolahraga adalah mengurangkan angka 220 dengan usia kita, lau hasilnya dikali 85 persen. Misalnya, jika kita berusia 30 tahun, maka kita dibolehkan berolahraga hingga denyut jantung maksimal mencapai 161,5 bpm.