Studi Baru Ungkap Olahraga HIIT Berlebihan Buruk untuk Kesehatan

Studi Baru Ungkap Olahraga HIIT Berlebihan Buruk untuk Kesehatan
Studi Baru Ungkap Olahraga HIIT Berlebihan Buruk untuk Kesehatan (Foto : )
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa olahraga HIIT berlebihan memiliki dampak buruk untuk kesehatan, karena  mengakibatkan penurunan fungsi mitokondria.
High Intensity Interval Training (HIIT) adalah salah satu jenis olahraga kardio yang disebut dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Olahraga ini sangat populer dan digemari banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa olahraga HIIT berlebihan menimbulkan dampak buruk untuk kesehatan?Dilansir dari Channel News Asia , Jumat (26/3/2021), sebuah studi terbaru tentang efek molekuler dari HIIT kardio, menemukan bahwa orang-orang yang melakukan latihan keras setiap hari mengalami penurunan fungsi mitokondria. Seperti diketahui, mitokondria berperan penting sebagai pembangkit tenaga energi di dalam sel. Kerusakan mitokondria juga dapat menimbulkan tanda-tanda disfungsi gula darah.Banyak orang tertarik pada konsep HIIT yang memiliki pola latihan keras, berulang dan singkat, serta diselingin dengan istirahat beberapa menit. Latihan ini bisa jadi cukup singkat tetapi dapat meningkatkan substansial kebugaran aerobik kita dan aspek kesehatan lainnya.Studi menunjukkan bahwa olahraga yang intens akan meningkatkan jumlah mitokondria dalam sel otot. Dengan lebih banyak mitokondria, dianggap dapat berkontribusi pada kesehatan sel dan metabolisme yang lebih baik. Akan tetapi, penelitian terbaru mulai mengisyaratkan bahwa HIIT juga mungkin memiliki kerugian yang tidak terduga.Penelitian tersebut menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara orang yang berolahraga dengan rutinitas HIIT lima kali seminggu dengan yang melakukannya tiga kali seminggu. Penulis berspekulasi bahwa dengan tidak bergerak selama empat hari dalam seminggu, olahraga yang intens mungkin telah merusak efek kuat sesi HIIT mereka.Secara keseluruhan penelitian yang dilakukan dengan melakukan percobaan selama sebulan, menunjukkan bahwa “Latihan HIIT tidak boleh berlebihan jika peningkatan kesehatan adalah hasil yang diinginkan,” kata Mikael Flochhart, mahasiswa dottoral di Sekolah Ilmu Olahraga dan Kesehatan Swedia, yang melakukan penelitian dengan pembimbingnya, Filip Larsen dan lainnya.
SS