Pihak berwenang setempat menyebut bahwa letusan gunung berapi di Islandia, telah mereda dan tidak mempengaruhi penerbangan di negara tersebut.
Kantor Meteorologi Islandia, Sabtu (20/3/2021) menyebutkan bahwa letusan gunung berapi di Lembah Geldinga, Reykjavik, Islandia, yang terjadi pada Jumat (19/3/2021) telah mereda dan tidak mempengaruhi penerbangan di negara tersebut. Dilansir dari PBS , pihak berwenang setempat menyebut letusan gunung berapi itu sebagai letusan kecil yang tidak mengeluarkan abu yang mengganggu.“Jika kita lihat lagi, letusan ini semakin kecil,” kata ahli Geofisika, Pall Einarsson kepada
Associated Press , Sabtu (20/3/2021) setelah memantau aktivitas gunung berapi sepanjang malam.Departemen Manajemen Darurat Islandia mengatakan bahwa evakuasi tidak akan dilakukan, kecuali jika tingkat gas vulkanik meningkat secara signifikan. Sementara pihak Bandara Keflavik, yang menjadi pusat lalu lintas udara internasional Islandia, mengatakan bahwa penerbangan masih tetap sesuai jadwal sejak letusan terjadi.Sebelumnya di tahun 2010, letusan gunung berapi Eyjafjallajokull di Islandia mengirimkan awan abu dan debu ke atmosfer dan mengganggu perjalanan udara antara Eropa dan Amerika Utara. Lebih dari 100 ribu penerbangan dihentikan dan jutaan penumpang terlantar.Letusan gunung di Lembah Geldinga ini adalah yang pertama. Selama hampir 800 tahun terakhir, belum ada letusan gunung berapi di Semenanjung Reykjanes. Daerah itu mulai bergemuruh dengan aktivitas seismik yang meningkat 15 bulan lalu dan getarannya meningkat secara dramatis bulan lalu.Kantor Met mencatat, dalam tiga minggu terakhir, daerah tersebut telah diguncang oleh sekitar 50.000 gempa kecil. Puluhan di antaranya berkekuatan 4 skala richter atau lebih kuat.Islandia adalah lokasi yang terletak di atas hotspot vulkanik di Atlantik Utara, yang rata-rata mengalami satu letusan setiap empat hingga lima tahun. Letusan terakhir terjadi pada tahun 2014, ketika letusan menyebarkan lava seukuran wilayah Manhattan AS.
Letusan Gunung Berapi di Islandia Tak Pengaruhi Penerbangan
Minggu, 21 Maret 2021 - 14:20 WIB