Secara umum, konsumsi lebih banyak protein memang akan menyebabkan penurunan berat badan. Namun, hal sebaliknya terjadi ketika Anda terlalu banyak mengonsumsi protein ketika menjalani diet ini. Pasalnya, ketika lebih banyak makan protein dibanding kebutuhan tubuh, beberapa asam amino akan diubah menjadi glukosa. Konsumsi protein yang direkomendasikan adalah 1,5 sampai 2,0 gram per kilogram berat badan.
Terlalu takut mengonsumsi lemak Banyak orang yang berpikir mengurangi lemak dalam diet rendah karbohidrat akan membuat diet lebih sehat. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Kekurangan energi karena mengonsumsi tidak cuckup lemak atau karbohidrat, akan menyebabkan kelaparan dan nutrisi yang tidak memadai. Itulah mengapa orang yang menjalani diet ini disarankan untuk menambahkan 70 persen dari total kalorinya dari asupan lemak. Tidak mengonsumsi sodium kembali
Jika Anda menjalani diet rendah karbohidrat, kadar insulin Anda akan turun dan tubuh mulai membuang kelebihan sodium bersama air. Sementara, sodium adalah elektrolit yang sangat penting bagi tubuh, dan tubuh bisa mengalami kekurangan sodium jika ginjal membuang terlalu banyak dari zat tersebut. Akibatnya, orang yang melakukan diet rendah karbohidrat kerap mendapatkan efek seperti pusing, kelelahan, sakit kepala, dan bahkan sembelit. Terlalu cepat berhenti diet Jika Anda mengurangi karbohidrat secara drastis, maka tubuh harus membakar lemak yang berasal dari makanan atau simpanan tubuh. Masalahnya, butuh waktu beberapa hari bagi tubuh untuk beradaptasi, dan selama proses itu, Anda mungkin akan merasa sedikit tidak enak badan. Ini mungkin akan membuat Anda tergoda untuk berhenti diet. Padahal, perlu waktu beberapa hari hingga beberapa minggu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri.
Beberapa Kesalahan Diet Rendah Karbohidrat yang Perlu Anda Ketahui
Minggu, 21 Maret 2021 - 10:20 WIB