Penasehat WHO merekomendasikan penggunaan Vaksin Johnson & Johnson di negara-negara yang diserang oleh varian baru corona.
Vaksin Johnson & Johnson (J&J) direkomendasikan untuk digunakan di negara-negara yang diserang varian baru corona. Rekomendasi ini dikeluarkan oleh Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE), kelompok ahli imunisasi yang jadi penasehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Rekomendasi ini dikeluarkan setelah vaksin Johnson & Johnson terbukti efektif melawan varian baru corona yang sangat mengkhawatirkan. Dengan membandingkan hasil uji coba massal vaksin ini di berbagai negara, SAGE mengatakan vaksin itu bisa mengatasi varian dari Afrika Selatan. Hal serupa juga terjadi di Brasil yang memiliki varian baru corona dominan.“Di negara-negara dengan penyebaran varian baru yang tinggi dan di negara-negara yang sekarang memiliki informasi tentang penggunaan vaksin ini untuk mengendalikan virus corona yang disebabkan oleh varian-varian ini, kami sarankan untuk menggunakan vaksin Johnson & Johnson,” kata Ketua SAGE, Alejandro Cravioto yang dikutip Livemint , Kamis (18/3/2021).WHO telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin J&J pada Jumat (12/3/2021) lalu. Vaksin ini menjadi yang ketiga yang dimasukkan dalam Emergency Use Listing (EUL) setelah vaksin Pfizer dan AstraZeneca.Vaksin J&J ini disebut memiliki kelebihan diberikan dalam bentuk dosis tunggal. Artinya, tidak perlu disuntikkan dua kali untuk memberikan perlindungan yang maksimal. Satu dosis vaksin J&J ini memiliki efikasi sebesar 66,9 persen untuk melawan infeksi simtomatik atau bergejala.Setelah 14 hari diberikan, efikasinya mencapai 76,7 persen untuk melawan Covid-19 yang parah. SAGE juga mengatakan, kemanjuran vaksin ini akan meningkat menjadi 85,4 persen setelah hari ke-28 diberikan.
Ahli WHO Rekomendasikan Vaksin Johnson & Johnson untuk Atasi Varian Baru Corona
Kamis, 18 Maret 2021 - 15:53 WIB