Mengenal Perbedaan Anxiety Attack dan Pannick Attack

Mengenal Perbedaan Anxiety Attack dan Pannick Attack
Mengenal Perbedaan Anxiety Attack dan Pannick Attack (Foto : )
Anxiety attack terjadi karena ada peristiwa pemicunya seperti ujian, berbicara di hadapan orang banyak, dan sejenisnya. Sementara pannick attack terjadi tanpa ada pemicu khusus.
Pada sebagian orang, situasi menegangkan kerap memicu serangan kecemasan atau anxiety attack. Kondisi ini juga bisa disertai dengan rasa khawatir, gelisah, tegang pada otot, dan perubahan pada detak jantung. Lalu apa bedanya anxiety attack dengan pannick attack? Dilansir dari Medical News Today, anxiety attack terjadi karena ada peristiwa pemicunya seperti ujian, berbicara di hadapan orang banyak, dan sejenisnya. Sementara pannick attack terjadi tanpa ada pemicu khusus. Serangan panik lebih membutuhkan pertolongan medis daripada anxiety attack. Selain itu, serangan panik bisa terjadi tanpa peringatan, dan tidak ada cara untuk mencegahnya. Respons yang mengarah pada stres dan kecemasan sebenarnya dirancang untuk membantu kita mengatasi situasi sulit yang muncul sementara. Saat stres dan cemas, tubuh memproduksi hormon adrenalin untuk menghadapi bahaya. Dalam kondisi normal, tingkat adrenalin dengan cepat kembali ke normal setelah rasa takut menghilang. Namun, jika kecemasan berlanjut dan tingkat adrenalin tetap tinggi, maka bisa memicu berbagai komplikasi seperti, depresi, gangguan kecemasan, gangguan tidur dan lain lain. Kecemasan berlebihan juga bisa menimbulkan masalah fisik seperti, rentan pilek dan infeksi, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Kecemasan biasanya dapat diatasi dengan beberapa metode seperti, terapi perilaku kognitif (CBT), konsumsi obat-obatan, dan mencari kelompok pendukung. Kecemasan juga bisa diatasi dengan melakukan perubahan pada gaya hidup seperti:
Kenali tandanya Jika Anda tahu kapan harus mengenali tanda-tanda bahwa Anda stres atau terlalu cemas. Anda mungkin bisa mengambil beberapa tindakan. Sakit kepala, tidak bisa tidur, atau makan berlebihan, bisa menjadi tanda bahwa sudah waktunya untuk istirahat atau meminta bantuan. Diet Gaya hidup yang sibuk dapat mengakibatkan terlalu banyak makan makanan cepat saji atau terlalu sedikit berolahraga. Cobalah untuk menyediakan waktu untuk duduk agar bisa menikmati makanan sehat, atau membawa makan siang buatan sendiri, dengan banyak buah dan sayuran ke kantor. Rutin olahraga Cobalah beristirahat selama 30 menit dan berjalan-jalan setiap hari, untuk meningkatkan produksi hormon dopamin yang memicu rasa senang. Lakukan relaksasi Musik, meditasi, berkebun, atau melakukan hobi, dapat meredakan stres dan mengalihkan pikiran dari kekhawatiran untuk sementara waktu.