Dokter paru Inggris mengatakan bahwa long Covid pada pasien bergejala ringan cenderung lebih parah, dan pendapat ini sejalan dengan hasil penelitian dari University of California.
Sejumlah studi menyebut pasien corona yang telah pulih berisiko mengalami long Covid, tak terkecuali bagi pasien yang bergejala ringan atau bahkan tidak bergejala. Dilansir dari The Sun , dokter paru dari University College London Hospital, Dr Melissa Heightman, mengatakan bahwa long Covid yang lebih parah justru terjadi pada pasien yang tidak mengalami gejala berat.Menurut Heightman, ada perbedaan pola antara pasien corona yang dirawat di rumah sakit dengan yang tidak.“Virus telah memicu efek yang dapat menyebabkan mereka menjadi tidak sehat selama berbulan-bulan. Itu adalah sesuatu yang mengejutkan kami,” ucap Heightman kepada
BBC Radio 4 .“Gejala dapat lebih sulit dan bertahan lama pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit,” ujarnya.Tanggapan ini muncul setelah adanya penelitian dari University of California yang menemukan bahwa pasien corona yang tidak dirawat di rumah sakit, cenderung mengalami long Covid yang lebih parah usai dinyatakan pulih.Dalam studi tersebut, para ahli menganalisis 1.407 orang di California yang dites positif Covid-19. Hasilnya sebanyak 27 persen di antaranya masih mengeluhkan gejala Covid-19 meski sudah 60 hari setelah terinfeksi. Gejala yang dilaporkan seperti sesak nafas, nyeri dada, batuk, atau sakit perut.
Dokter Paru Inggris Sebut Long Covid pada Pasien Bergejala Ringan Cenderung Lebih Parah
Rabu, 10 Maret 2021 - 19:20 WIB