Italia memblokir pengiriman vaksin AstraZeneca ke Australia. Total vaksin yang akan dikirim ke negeri kanguru itu sebanyak 250 ribu dosis.
Perseteruan Uni Eropa dengan produsen vaksin AstraZeneca memasuki babak baru.
Kali iniĀ Italia meminta kekuatan Uni Eropa untuk memblokir ekspor 250.000 dosis vaksin Covid-19 ke Australia pada Kamis (4/3/2021).
Juru Bicara Kantor Perdana Menteri Italia, Paola Ansuini, mengkonfirmasi tentang langkah ini. Menurutnya, Italia dan Komisi Eropa telah sepakat dengan memblokir pengiriman vaksin.
Ini merupakan tindakan pertama Uni Eropa terkait distribusi vaksin dari perusahan farmasi yang bermarkas di Inggris itu.
Perseteruan antara Uni Eropa dengan AstraZeneca mulai terungkap pada akhir Januari lalu terkait keterlambatan pengiriman vaksin.
Ini terjadi lantaran AstraZeneca menyebut akan dapat mengirim lebih sedikit vaksin dari yang sudah dijanjikan karena keterbatasan rantai produksi.
Namun alasan AstraZeneca tidak diterima oleh Uni Eropa. Oleh karena itu Komisi Eropa kemudian mengadopsi kebijakan baru yang memberi izin kepada negara-negara anggotanya untuk membatasi ekspor vaksin ke luar kawasan Uni Eropa dalam situasi tertentu.
Namun kebijakan ini seharusnya tidak mempengaruhi program COVAX, inisiasi yang digagas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memastikan distribusi vaksin yang merata ke seluruh dunia.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Italia kemudian menjelaskan alasan mereka memblokir pengiriman vaksin AstraZeneca ke Australia.
Menurut Kemlu Italia, Australia tidak termasuk dalam negara yang rentan Covid-19 oleh Uni Eropa.
Sejauh ini AstraZeneca belum berkomentar atas keputusan Italia memblokir pengiriman vaksin.
CNN