Universitas Gajah Mada (UGM) kebanjiran pesanan alat GeNose C-19. Sudah lebih dari 2.000 unit yang didistribusikan. Namun alat ini belum dijual untuk pribadi.
Alat deteksi Covid-19 lewat hembusan nafas buatan UGM, Genose C-19, tengah didistribusikan ke seluruh pelosok Indonesia.Pada tahap awal, ada 2.021 unit GeNose C-19 yang dikirim ke berbagai rumah sakit, layanan kesehatan, korporasi, kementerian serta institusi pendidikan,Menurut Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Hargo Utomo, nantinya prosedur pembelian alat ini harus lewat distributor yang ditunjuk guna menghindari monopoli.Meski demikian, tegas Hargo, alat GeNose C-19 belum dijual untuk pribadi atau rumah tangga. Ini dimaksudkan agar jangkauan deteksi Covid-19 lebih cepat dan luas lagi.Saat ini UGM tengah merampungkan produksi 3.000 unit GeNose C-19 untuk didistribusikan selanjutnya.Selain UGM, Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya juga mengembangkan alat deteksi Covid-19 dari bau ketiak manusia. ITS mengklaim, alat yang diberi nama I-Nose C-19 lebih murah dan aman. Andri Prasetyo I Sleman, Yogyakarta
Pertama di dunia, ITS kembangkan alat deteksi Covid-19 dari bau ketiak
Baca juga
Baca Juga :