Bill Gates Minta Donald Trump Diizinkan Kembali Gunakan Facebook

Bill Gates Minta Donald Trump Diizinkan Kembali Gunakan Facebook
Bill Gates Minta Donald Trump Diizinkan Kembali Gunakan Facebook (Foto : )
Pengusaha Bill Gates mengatakan bahwa Facebook sebaiknya mengizinkan Donald Trump untuk bisa kembali menggunakan platform tersebut.
Pengusaha Bill Gates mengatakan bahwa Facebook sebaiknya mengizinkan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk bisa kembali menggunakan platform tersebut. Pernyataan ini ia sampaikan lantaran Trump disebut belum sempat mengunggah beragam fakta terkait dugaan sabotase terhadap pilpres AS.“Saya pikir, suatu saat dia (Trump) bisa saja diizinkan kembali ke Facebook, dan mungkin sebaiknya harus seperti itu,” ujar Gates dalam sebuah wawancara seperti dilansir dari CNBC (23/2/2021).“Aneh rasanya kalo kalian bilang pemilu disabotase tanpa membeberkan berbagai fakta pendukung. Betapa buruknya hal tersebut,” kata Gates.Gates sendiri meyakini bahwa blokir atas Trump di Facebok perlahan bakal dicabut di masa depan. Untuk mencegah Trump menyebar informasi bohong lagi, Gates menyarankan agar postingan Trump yang bersifat menyesatkan dibubuhi label khusus.Meski pernyataan ini bernada mendukung, Gates sendiri sebenarnya sempat berkali-kali mengkritik Donald Trump. Sekitar Juli 2020 lalu, ia sempat melayangkan kritik pada Trump atas penanganan pandemi Covid-19 di AS yang dinilai cukup buruk.Pada September 2020 lalu, Gates juga berpendapat bahwa kebijakan Trump atas larangan keluar masuk AS pada masa awal pandemi telah memicu sejumlah warga AS berbondong-bondong kembali ke AS. Dalam proses ini, belum ada protokol kesehatan yang ketat, dan kembalinya warga AS kemungkinan ikut membantu penyebaran Covid-19 di negara itu.Awal Januari lalu, Trump ditendang dari Facebook lantaran dianggap sebagai pemicu kekerasan di Capitol Hill, Washington DC, AS. Tragedi tersebut menelan setidaknya lima korban jiwa.Pendiri Facebook, Mark Zuckernberg, bahkan mengatakan bahwa Trump sengaja menggunakan hari-hari terakhirnya si Gedung Putih untuk menghalangi proses transfer jabatan ke Joe Biden. Hal yang sama juga dilakukan oleh jejaring sosial Twitter. Di platform itu, Trump diblokir karena dinilai menggunggah beragam postingan yang berpotensi memantik kekerasan di ruang publik.