Stres Dapat Menyebabkan Wanita Telat Haid, Ini Penjelasannya!

Stres Dapat Menyebabkan Wanita Telat Haid, Ini Penjelasannya!
Stres Dapat Menyebabkan Wanita Telat Haid, Ini Penjelasannya! (Foto : )
Beberapa dampak stres berlebihan terhadap kesehatan yaitu, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan dan bahkan, stres bisa menyebabkan wanita telat haid.
Stres berlebihan bisa berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental. Beberapa dampak stres berlebihan terhadap kesehatan yaitu, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan dan bahkan bisa menyebabkan wanita telat haid.Meskipun stres tidak berhubungan langsung dengan menstruasi, namun masalah kesehatan yang ditimbulkannya bisa memengaruhi siklus haid. Dilansir dari Everyday Health , tubuh manusia dirancang sensitif menghadapi berbagai perubahan. Stres dan haid memang tidak berhubungan langsung, namun stres dapat menekan fungsi bagian otak yang bernama hipotalamus.Bagian otak ini mengendalikan suhu sampai kelenjar utama tubuh yakni pituari. Kelenjar pituari mengontorl kelenjar tiroid, adrenal, serta ovarium. Ketiganya saling bekerja sama dalam mengatur hormon.Saat ovarium bermasalah, produksi hormon estrogen, proses pelepasan sel telur, dan proses reproduksi wanita lainnya ikut terganggu. Dampaknya, wanita bisa telat haid, siklus menstruasi maju beberapa hari, sampai tidak haid sama sekali.Karena stres dapat memengaruhi bagian otak yang mengontrol hormon, praktis stres dapat mengganggu frekuensi dan durasi menstruasi. Akibatnya, darah haid yang keluar bisa terlalu sedikit, sangat banyak, haid sangat singkat, atau haid terlalu lama.Dilansir dari
Health , penyebab haid terlambat antara lain stres, efek samping obat, kelenjar tiroid aktif, sampai kehamilan. Telat haid dan haid tidak lancar juga bisa dipengaruhi perubahan berat badan secara drastis. Selain itu, penyebab lain juga bisa karena aktivitas fisik atau olahraga yang berlebihan.Jika masalah siklus haid Anda terjadi karena stres, coba kontrol respons diri saat menghadapi tekanan. Dengan meningkatkan kemampuan diri terhadap tekanan, kadar kortisol atau hormon stres dapat tetap terjaga dan tubuh tidak merasakan efek negatif stres.