www.antvklik.com- Hingga sore ini sudah 40 anggota keluarga korban kebakaran pabrik petasan yang datang ke Posko Ante Mortem Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Mereka pun juga mulai diambil sampel darahnya untuk pencocokkan dengan metode DNA (Deoxyribose Nucleid Acid). Diharapkan identifikasi korban pabrik petasan yang terbakar tersebut akan selesai dalam waktu satu minggu.[caption id="attachment_43623" align="alignleft" width="300"]
Pabrik Petasan yang Terbakar [/caption]Mansyur satu diantara keluarga korban mengaku kalau kedatangannya ke Posko Ante Mortem untuk memastikan apakah Macih (43 th) kakaknya menjadi korban, karena di tiga rumah sakit di Tangerang, dia tidak menemukan kakaknya tersebut.Wanita tersebut diyakini Manyur berada di lokasi pengepakan saat ledakan tersebut terjadi.Sementara kondisi jasad 47 korban ledakan di pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, sudah tidak bisa dikenali. Bahkan properti para korban tewas itu tidak ada yang tersisa. Karena itu, pengambilan sampel dan pemeriksaan DNI menjadi satu-satunya andalan untuk identifikasi korban pabrik petasan tersebut.Argo juga menyebut tidak ada satu pun jenazah yang mengenakan perhiasan. "Tidak ada, semuanya hangus terbakar," imbuhnya.Properti ini berguna untuk pengenalan atau identifikasi korban pabrik petasan jenazah oleh keluarga korban. Kondisi jenazah yang tidak utuh atau tidak bisa dikenali lagi bisa dikenali keluarganya dari barang-barang milik korban atau pakaian yang digunakan korban terakhir kali, salah satunya perhiasan.Pencocokan jenazah dan properti korban oleh keluarga ini merupakan salah satu metode untuk mengumpulkan data antemortem. Antemortem adalah data diri korban sebelum meninggal.Identifikasi jenazah diperlukan untuk mengetahui siapa identitas mayat yang ditemukan tersebut. Polisi juga akan melakukan tes DNA untuk mencocokkan identitas jenazah dengan keluarga.Polisi telah membuka posko pengumpulan data antemortem di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Warga yang merasa ada anggota keluarganya bekerja di pabrik itu dan belum ditemukan diharapkan membawa data korban ke RS Polri.
Baca Juga :