Antony Blinken yang dipilih Joe Biden sebagai Menlu AS yang baru, menyatakan bahwa ia bertekad akan tetap keras terhadap China.
Antony Blinken, yang dipilih oleh presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, bertekad akan tetap keras terhadap China. Namun, dia juga menjanjikan era baru kerja sama internasional setelah pendekatan “America First” Donald Trump yang memecah belah.Sehari sebelum pelantikan Joe Biden, Blinken mengindikasikan bahwa pemerintahan baru AS akan menghidupkan kembali perjanjian dengan Iran dan Rusia, meski menggambarkan kedua negara itu sebagai ancaman.“Tidak satu pun dari tantangan besar yang kita hadapi dapat diatasi oleh satu negara yang bertindak sendiri, bahkan negara sekuat AS,” ujar Blinken pada sidang konfirmasi Senat atas pencalonannya, seperti dilansir dari AFP , Rabu (20/1/2021).Blinken juga mengatakan bahwa Trump “benar dalam mengambil keputusan pendekatan yang lebih keras terhadap China”. Blinken mendukung pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Selasa (19/1/2021) bahwa China melakukan Genosida terhadap warga Uighur dan sebagian besar Muslim lainnya.Dia pun berjanji akan terus mencari cara untuk memblokir impor produk-produk China yang melibatkan pekerja paksa dan mencegah ekspor teknologi yang dapat “melanjutkan represi mereka.”Sebelumnya, sehari sebelum masa jabatannya berakhir, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyatakan bahwa China telah melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang. Terkait pernyataan tersebut, Pemerintahan Trump dilaporkan sudah membuat kebijakan penghentian impor produk-produk dari Xinjiang.
Menlu AS yang Baru Antony Blinken Bertekad Akan Tetap Keras terhadap China
Rabu, 20 Januari 2021 - 14:04 WIB