Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa penurunan muka tanah dapat memengaruhi 8 persen permukaan tanah global dan mengancam 19 persen populasi bumi dalam beberapa tahun mendatang.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa penurunan muka tanah dapat memengaruhi 8 persen permukaan tanah global serta 19 persen populasi dalam beberapa tahun mendatang. Salah satu pemicu penurunan tanah adalah berkurangnya jumlah air tanah yang menyebabkan penurunan sebagian besar tanah secara bertahap selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun.Penurunan muka tanah ini efeknya cukup merusak area terdampak, termasuk akan meningkatkan risiko banjir, retakan, serta merusak bangunan dan infrastruktur. Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan, peneliti melakukan studi terkait dengan penurunan permukaan tanah.Dikutip dari IFL Science , Selasa (5/1/2021) studi yang dipublikasikan di
Science tersebut dilakukan dengan tinjauan literatur sistematik skala besar penurunan permukaan tanah di seluruh dunia. Hasilnya, peneliti menemukan penurunan muka tanah yang disebabkan berkurangnya air tanah terjadi di 200 lokasi di lebuh dari 34 negara.Salah satu wilayah yang mengalami penurunan muka tanah tertinggi di dunia adalah Meksiko. Area tersebut mengalami penurunan tanah sebanyak 30 sentimeter per tahun. Sementara Iran, memiliki beberapa kota yang paling cepat tenggelam dengan penurunan hinga 25 sentimeter setahun. Studi juga menyebut bahwa Jakarta termasuk ke dalam wilayah yang mengalami penurunan tanah yang parah.Peneliti juga menggunakan permodelan global untuk memprediksi kerentanan penurunan muka tanah secara global. Hasilnya menunjukkan, 12 juta kilometer persegi permukaan tanah global berpotensi terancam oleh permukaan tanah. Jumlah tersebut sebanding dengan 8 persen permukaan bumi, dan terkosentrasi di dalam dan sekitar kawasan perkotaan padat dan kawasan irigasi.Dari 12 juta kilometer persegi, sekitar 2,2 juta kilometer dianggap sebagai wilayah dengan tingkat risiko yang paling tinggi. Hal tersebut dikarenakan daerah tersebut menampung 1,2 miliar orang atau 19 persen dari populasi global.Meski dapat memprediksi wilayah serta populasi yang terancam penurunan tanah, peneliti mengakui kekurangan data dalam studi mereka. Oleh karena itu, permodelan tidak dapat mempertimbangkan laju dan besaran penurunan. Namun, setidaknya, studi dapat mengidentifikasi area yang berisiko mengalami penurunan.
Studi Terbaru Ungkap Penurunan Muka Tanah Ancam Populasi Bumi
Rabu, 6 Januari 2021 - 14:29 WIB