Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa kelompok usia di bawah 20 tahun lebih berisiko terinfeksi varian baru corona Inggris atau juga disebut dengan varian B117.
Varian baru corona Inggris yang sudah menyebar sejak Oktober 2020 belum terbukti lebih berbahaya, namun lebih cepat menular. Sebuah studi baru mengungkapkan tentang usia yang mungkin paling berisiko terhadap varian baru corona yang disebut dengan B117 ini.Berdasarkan hasil studi para peneliti di Imperial College London, mereka yang berusia di bawah 20 tahun lebih berisiko terinfeksi varian B117. Ini juga diidentifikasi dalam studi sebagai ‘Varian of Concern’ atau VOC.“Komposisi usia dari kasus yang dilaporkan lebih besar terjadi pada usia di bawah 20 tahun, di antara VOC yang dilaporkan daripada kasus non-VOC,” jelas penelitian tersebut seperti dikutip dari New York Post , Rabu (6/1/2021).Saat ini penelitian lebih lanjut masih sedang berlangsung, untuk mengetahui bagaimana virus tersebut mempengaruhi kelompok usia ini.Menurut penelitian itu juga, varian baru corona ini lebih mungkin menginfeksi anak-anak. Hal ini diungkapkan Profesor Neil Ferguson, yang merupakan seorang ilmuwan dari Imperial College London sekaligus penulis pada Desember lalu.Prof Ferguson saat itu mengingatkan pada analisis awal bahwa virus itu menunjukkan kecenderungan lebih tinggi untuk menginfeksi anak-anak.“Jika itu benar, maka ini mungkin menjelaskan proporsi yang signifikan, bahkan mungkin dari sebagian besar peningkatan penularan yang terlihat. Berdasarkan analisis beberapa pekan terakhir, varian baru B117 ini memiliki transmisi yang jauh lebih tinggi dibandingkan virus corona yang beredar sebelumnya di Inggris,” jelas Prof Ferguson.Menurutnya, hal ini akan membuat pengendalian virus lebih sulit dan semakin menekankan pentingnya vaksinasi secepatnya.
Studi Ungkap Usia di Bawah 20 Tahun Lebih Berisiko Terinfeksi Varian Baru Corona Inggris
Rabu, 6 Januari 2021 - 13:30 WIB