Studi terbaru dari Simon Fraser University telah menemukan bukti bahwa jarak fisik secara universal lebih efektif mengurangi penyebaran corona.
Dua ilmuwan dari Simon Fraser University telah menemukan bukti bahwa jarak fisik (physical distancing) secara universal lebih efektif dalam mengurangi penyebaran Covid-19. Kedua ilmuwan tersebut adalah Profesor Paul Tupper dan Profesor Caroline Colijin.
Keduanya mengembangkan suatu model untuk menguji keefektifan dari berbagai tindakan yang disarankan untuk mengurangi potensi penularan virus corona. Di antaranya tindakan menjaga jarak fisik, memakai masker dan penerapan
social bubble atau pembatasan sosial dengan sekelompok kecil orang di dalam suatu tempat atau ruangan.
Dilansir dari Science Daily, Rabu (2/12/2020), para peneliti ini memperkenalkan konsep ‘event R’, yakni memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 dari satu orang di dalam satu acara.
Faktor-faktor yang diperhatikan di antaranya seperti intensitas penularan, durasi, paparan, kedekatan individu dan tingkat kerumunan. Selanjutnya, memeriksa metode apa yang paling efektif untuk mencegah penularan dalam setiap keadaan.
Hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) itu, mengungkapkan bahwa peluang seorang terinfeksi Covid-19 sangat bergantung pada tingkat penularan dan durasi, yaitu jumlah waktu yang dihabiskan dalam suatu kondisi tertentu.
Kondisinya dikategorikan menjadi dua, yaitu probabilitas transmisi tinggi dan transmisi rendah. Kondisi transmisi tinggi contohnya di kondisi penuh sesak seperti bar, klub malam dan tempat kerja. Sedangkan potensi transmisi rendah pada situasi yang memungkinkan dijalankannya protokol kesehatan, seperti di angkutan umum dan restoran. Model tersebut menunjukkan bahwa menjaga jarak lebih efektif dalam mengurangi penyebaran Covid-19 di semua kondisi.
Sedangkan efektivitas pembatasan sosial cenderung bergantung pada kemungkinan potensi transmisi penularan tinggi atau rendah. Artinya, dalam kondisi potensi kerumunan dan kemungkinan penularan tinggi, maka penerapan pembatasan sosial perlu diperketat untuk mengurangi potensi penyebaran.
Intinya dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa pembatasan sosial kurang efektif dalam kondisi dengan potensi transmisi rendah. Peneliti juga mencatat bahwa masker mungkin kurang efektif dalam kondisi transmisi tinggi penularan. Sebab, menggunakan masker hanya mengurangi separuh tingkat transmisi yang mungkin tidak berdampak banyak pada potensi penularan.
Studi Terbaru Perkuat Bukti Bahwa Jarak Fisik Efektif Kurangi Penyebaran Corona
Rabu, 2 Desember 2020 - 15:18 WIB