Kutub Utara Memanas Dua Kali Lebih Cepat, Ini Dampaknya!

Kutub Utara Memanas Dua Kali Lebih Cepat, Ini Dampaknya!
Kutub Utara Memanas Dua Kali Lebih Cepat, Ini Dampaknya! (Foto : )
Kutub Utara memanas dua kali lebih cepat dari tempat lain di Bumi. Dampaknya, satwa-satwa liar yang tinggal di sana pun mulai mengalami perubahan perilaku.
Kutub Utara memanas dua kali lebih cepat dari tempat lain di Bumi. Dampaknya, satwa-satwa liar yang tinggal di sana pun mulai mengalami perubahan perilaku. Hewan-hewan seperti karibu, elang emas, beruang grizzly, dan paus diketahui mulai menyesuaikan diri untuk mengatasi efek yang ditimbulkan oleh perubahan iklim tersebut.Dikutip dari Smithsonian , Senin (16/11/2020), untuk mempelajari bagaimana perubahan itu, lebih dari 100 ilmuwan dari 17 negara bekerja sama dan mendirikan Arctic Animal Movement Archive (AAMA). Mereka mengumpulkan data individual hewan menjadi arsip yang sangat besar.Kumpulan data yang komprehensif ini secara keseluruhan melacak bagaimana 96 spesies berbeda telah berpindah melintasi Arktik selama 28 tahun terakhir. Data skala besar dan jangka panjang tersebut juga dapat mengungkapkan pola perilaku hewan selama beberapa dekade.Ahli ekologi di University of Maryland, Elie Gurarie, bersama rekan-rekannya pun akhirnya menemukan bahwa perubahan perilaku pada beberapa hewan. Ia menyebut kawanan karibu atau spesies rusa kutub, paling utara melahirkan lebih awal dari biasanya.Secara teori, jika bayi-bayi lahir lebih awal, maka mereka dapat menikmati musim panas yang lebih lama untuk diberi makan. Namun situasi yang terjadi, bayi-bayi dilahirkan sebelum induknya mampu mencapai tempat melahirkan yang biasanya di mana makanan berlimpah.Sebaliknya, anak karibu dilahirkan di daerah tandus dengan makanan yang minim. Hal ini mengakibatkan anjloknya populasi karibu. Demikian juga yang terjadi pada elang emas. Spesies ini tiba di tempat berkembang biak mereka lebih awal.Alasannya masih belum jelas, tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa perbedaan ini dapat memiliki konsekuensi keberhasilan perkembangbiakan elang dan kelansungan hidup anak elang.Lebih lanjut, peneliti memaparkan jika semua hewan merespon perubahan iklim secara berbeda. Saat iklim terus berubah, hubungan antarspesies seperti interaksi predator-mangsa, kesuksesan berburu atau diburu, dan juga persaingan, juga akan bergeser.Arktik secara keseluruhan sedang berubah. Es laut Arktik mencair, kawasan juga mengalami stres akibat pariwisata, pertambangan dan industri bahan bakar fosil. Kombinasi itulah yang akan memengaruhi hewan atau satwa liar di Kutub Utara.