Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) tidak akan mengambil langkah untuk melarang atau memboikot produk-produk asal Prancis. Isu politik yang terjadi di Prancis di luar dari konteks perdagangan.
"Betul tidak ada larangan. Kasus tersebut menyangkut isu non trade, sejauh ini tidak ada langkah-langkah yang Kemendag lakukan," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin, 2 November 2020.Aksi boikot produk asal Prancis di beberapa negara, termasuk Indonesia turut mempengaruhi salah persepsi terhadap beberapa produk yang lahir dan besar di Indonesia seperti susu anak SGM dan air kemasan merek AQUA."AQUA dan SGM lahir di Indonesia. Kami akan terus beroperasi dengan tetap menyediakan produk-produk yang sejak awal memang lahir, dibesarkan dan tetap diproduksi di Indonesia," ungkap Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/11/2020).Arif menjelaskan sejarah susu anak SGM yang lahir di tahun 1965 pada saat suasana politik diwarnai oleh ketegangan domestik dan persaingan politik global, sementara ekonomi Indonesia dalam suasana krisis ditandai oleh inflasi yang tinggi.Formula susu SGM pertama kali dibuat oleh tiga orang Professor dari Fakultas Kedokteran UI dipimpin oleh Profesor Palenkahu dan seorang ahli gizi dari RS Ciptomangunkoesumo. SGM diproduksi secara massal di Pabrik Sarihusada Yogyakarta sejak 1968.Dalam sejarahnya perusahaan Sarihusada berganti ganti kepemilikan namun produk SGM tetap dan terus diproduksi di Pabrik Yogya dan sejak tahun 1997 produksi juga dilakukan di Pabrik Prambanan. Susu SGM merupakan pelopor susu anak di Indonesia dan hingga saat ini terus menjalankan misinya menjadi susu anak yang dirancang untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak Indonesia dengan harga yang terjangkau.Sementata itu, produk AQUA juga merupakan salah satu ikon produk nasional, karena menjadi pionir produk air minum dalam kemasan yang lahir di tahun 1973.Pabrik Aqua pertama berdiri tahun 1973, berlokasi di Bekasi dan masih beroperasi hingga saat ini. Pengusaha nasional almarhum Tirto Utomo, merupakan pemilik awal dan orang pertama yang memperkenalkan AQUA pada konsumen Indonesia. Hingga kini AQUA diproduksi di 20 Pabrik di Indonesia berlokasi dari Brastagi hingga Minahasa Utara."Kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh Indonesia," kata Arif.Arif menyebut berbagai produknya sudah lama dikembangkan dan diproduksi oleh tenaga kerja di Indonesia. Sehingga dirinya yakin produknya sudah sangat dipercaya di Indonesia.Terkait dampak perusahaan adanya seruan boikot terhadap produk Prancis, Arif tidak menyebut secara terang-terangan. Namun menurutnya yang paling terdampak pertama saat ini adalah pedagang kecil yang menjual produk secara eceran."Yang terdampak lebih dulu dari hal ini tentu saja pedagang kecil dan para penjual eceran. Setelah terkena imbas COVID, lalu kemudian muncul hal seperti ini. Jika terjadi boikot yang berlarut-larut, dapat mengakibatkan mereka semakin kehilangan pendapatan," ungkapnya. Sumber: Humas Kemendag RI
Pemerintah Tidak Larang Produk Asal Prancis, Produk Yang Dianggap ‘Asing’ Ternyata Lahir dan Besar di Indonesia
Selasa, 3 November 2020 - 20:59 WIB