Stres dapat mengakibatkan perut buncit karena stres bisa memicu produksi hormon kortisol yang berkontribusi pada penumpukan lemak di perut.
Stres yang berkepanjangan tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, tapi juga bisa menyebabkan perut buncit. Kondisi ini disebut dengan stress belly .Stres dapat memicu produksi hormon kortisol yang berkontribusi pada penumpukan lemak di perut. Hormon kortisol tersebut dapat mempengaruhi distribusi lemak dan menyebabkan lemak disimpan secara terpusat di bagian perut.Dilansir dari
Health Line , (28/1/2019), respons hormon kortisol diproduksi di kelenjar adrenal yang berfungsi untuk mengontrol gula darah dan metabolisme. Bersama dengan hormon lain seperti adrenalin, kortisol adalah bagian dari respons ‘fight or flight” yang dimiliki tubuh.Saat menghadapi ancaman, respons stres ini memperlambat fungsi tubuh yang tidak perlu sehingga Anda bisa fokus. Begitu ancaman berlalu, semuanya kembali normal dan itu adalah hal bagus.Namun, stres yang berkepanjangan dapat membuat kadar hormon stres meningkat bersama dengan tekanan darah dan gula darah. Ini tentu tidak baik. Dalam sebuah studi yang ditinjau pada 2018 mengungkap bahwa kadar kortisol yang lebih tinggi dan dimiliki dalam waktu panjang berhubungan dengan perut buncit.Sebagai catatan, tidak semua penderita obesitas memiliki kadar kortisol yang tinggi. Ahli yang terlibat dalam penelitian mengatakan stress belly
Hati-hati, Stres Dapat Mengakibatkan Perut Buncit
Selasa, 3 November 2020 - 12:39 WIB