Ribuan tentara China di Ladakh Timur, dibekali peralatan berteknologi tinggi untuk menghadapi musim dingin ekstrim.
Kondisi ribuan personel militer China yang dikerahkan di perbatasan India-China di Ladakh Timur itu diungkap Kementerian Pertahanan China.Pada pertemuan yang digelar secara virtual Kementerian Pertahanan China, juru bicara Kolonel Senior Wu Quan mengatakan. Bahwa dalam hal akomodasi, pasukan diberi kabin berinsulasi swadaya baru yang dapat diturunkan.Seperti dikutip dari hindustantimes.com , Kabin itu dapat dibangun oleh anggota dengan secara mandiri atau swalayanan, tanpa memerlukan bantuan orang lain.Alat itu bisa digunakan di daerah yang suhu luarnya -40 derajat celcius dengan ketinggian di atas 5000 meter.Suhu dalam ruangan bisa dijaga lebih tinggi dari 15 derajat celcius, seperti diungkap dalam pertemuan itu sambil menjawab pertanyaan.Pakaian yang baru dikembangkan, seperti kantong tidur individu baru, mantel pelatihan bulu angsa, dan sepatu bot tahan dingin.Alat itu dicirikan oleh pencegahan dingin dan retensi panas, portabilitas dan kenyamanan yang lebih tinggi. Hal itu telah dirancang khusus untuk daerah dingin pegunungan.Wu mengatakan perangkat isolasi termal baru untuk penyimpanan makanan juga dilengkapi. Dan jenis baru makanan instan luar ruangan untuk daerah dingin pegunungan sedang dalam uji coba.Militer juga menggunakan Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV) untuk mengirimkan buah dan sayuran segar ke pos jaga.Menurut Wu, penerapan cara-cara berteknologi tinggi akan memfasilitasi pembangunan kapasitas dukungan logistik dan mendorong pekerjaan persiapan perang pasukan.China telah mengerahkan ribuan tentara di sepanjang Garis Kontrol Aktual di Ladakh timur dalam kondisi di bawah nol. Setelah eskalasi kebuntuan militer selama lima bulan dengan India yang dimulai pada awal Mei.Meskipun kedua belah pihak telah mengadakan serangkaian pembicaraan tingkat diplomatik dan militer, sejauh ini tidak ada terobosan mengenai pelepasan pasukan dari titik-titik perselisihan.
Ribuan Tentara China Dibekali Teknologi Tinggi Hadapi Musim Dingin Ekstrim
Jumat, 30 Oktober 2020 - 04:01 WIB