Tuhan Asli Masyarakat Bali Mula Tanpa Aroma Hindu India

Tuhan Asli Masyarakat Bali Purwa Tanpa Aroma Hindu India
Tuhan Asli Masyarakat Bali Purwa Tanpa Aroma Hindu India (Foto : )
Bali Mula sebelum kedatangan dewa-dewa India, telah memiliki kepercayaan asli. Pemujaan Datonta di Trunyan adalah contoh paling kongkret kepercayaan asli Bali. Sayang, kesalahan tafsir Presiden Sukarno telah membuat  dewa-dewa India itu jenak di Bali, bahkan menjadi bagian utuh dari kepercayaan orang Bali. Sejatinya agama Tirta, dipaksakan menjadi Hindu.
Bali Mula ternyata memiliki sejarah peradaban Tuhan tersendiri sebelum ia kena pengaruh kebudayaan India. Istilah Brahma, Wisnu, dan Siwa yang kini lebih mengakar di Bali terang memiliki sejarah lain -- sebagai "hak milik yang didatangkan dari luar.Teks-teks tua semisal; Tantu Panggelaran, Kakawin Usana Bali, memberi penjelasan tidak langsung, bagaimana "aryanisasi" itu dilakukan di Bali, termasuk bagaimana "dewa-dewa luar" itu jenak di Bali, dan kini menjadi bagian utuh dari kepercayaan orang Bali.[caption id="attachment_346983" align="alignnone" width="900"] Tuhan Asli Masyarakat Bali Purwa Tanpa Aroma Hindu India Arca Bathara Datonta setinggi 4 meter di Pura Pancering Jagat, Dusun Trunyan, Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli.[/caption]Nun di abad purba, sebelum kebudayaan India mempengaruhi Bali, pulau ini bukanlah wilayah tanpa peradaban Tuhan. Pemujaan Datonta di Trunyan adalah contoh paling arkais, bahwa sebelum kedatangan dewa-dewa India, Bali telah memiliki kepercayaan asli.Datonta atau disebut juga Ratu Sakti Pancering Jagat, merupakan dewa tertinggi orang Trunyan, dianggap sebagai Batara Katon, dewa yang dapat dilihat.

Adalah Pura Pancering Jagat, dari nama arca Datonta berada. Arca ini setinggi 4 meter dan disucikan. "Datonta” atau “ Ratu gede Pancering Jagat”.

Arca Datonta merupkan arca bercorak  megalitik, dihias dengan ukiran sederhana dan dengan ekspresi  wajah menyeramkan. Arca ini digambarkan tanpa busana, dengan alat vital (penis)  yang menjulur ke bawah. Tepat di bawah alat vitalnya terdapat lubang yang menggambarkan alat kelamin wanita. 

Simbol ini merupakan  bentuk lingga yoni. Laki (purusa) dan perempuan (pradana). Simbol muasal kehidupan manusia dan pula menurut kepercayaan masyarakat Trunyan adalah simbol kesuburan.