Korea Selatan telah menyetujui penggunaan darurat remdesivir buatan Gilead Sciences untuk mengobati pasien COVID-19, setelah panel diskusi pemerintah pekan lalu mengutip hasil positif untuk obat anti-virus di negara lain.
Remdesivir yang diberikan secara intravena di rumah sakit, adalah obat pertama yang menunjukkan peningkatan pada pasien COVID-19 dalam uji klinis formal.
“Remdesivir
dapat membantu mengurangi jumlah virus corona dalam tubuh, ini dapat membantu kondisi pasien meningkat lebih cepat” kata Kementerian Keamanan Pangan dan Keamanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Rabu (3/6/2020).
Pada Senin (1/6/2020), Gilead melaporkan obat tersebut memberikan manfaat sederhana pada pasien dengan COVID-19 sedang yang diberikan selama lima hari pengobatan, sementara mereka yang menerima obat selama 10 hari dalam studi tidak mendapat hasil yang baik.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUA) remdesivir bulan lalu, mengutip dari hasil dari studi pemerintah AS yang menunjukkan bahwa setelah pemakaian obat itu dapat mengurangi jumlah pasien rawat inap (berkurang hingga 31%), atau sekitar empat hari, dibandingkan dengan penggunaan plasebo. Bahkan, otoritas kesehatan Jepang juga telah menyetujui penggunaan obat.
Berdasarkan pedoman yang diumumkan oleh Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korea Selatan, dokter dapat memberikan satu dosis remdesivir sehari, dengan 5 dosis secara keseluruhan untuk pasien dengan gejala sedang, dan 10 dosis untuk pasien dengan gejala berat yang membutuhkan dukungan oksigen.
Kementerian Keamanan Obat dan Pangan Korea Selatan menyatakan akan bekerja sama dengan Gilead, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) dan kementerian lain untuk dengan cepat mengimpor obat tersebut.
“Namun sebelumnya, semua pasien harus menjalani tes fungsi hati sebelum minum obat remdesivir, karena kemungkinan efek samping obat tersebut adalah dapat meningkatkan kadar enzim hati”, Kementerian Keamanan Obat dan Pangan Korea Selatan menambahkan.
Seperti diketahui, Korea Selatan telah berjuang melawan wabah virus corona baru (COVID-19) dengan stabil. Namun dengan adanya 49 kasus baru yang telah dilaporkan pada hari Selasa (2/6/2020), menjadikan total infeksi negara itu menjadi 11.590 kasus dengan 273 orang meninggal dunia.
Yustinus Bagus
Ampun Lawan COVID-19, Korea Selatan Setujui Penggunaan Remdesivir
Rabu, 3 Juni 2020 - 18:25 WIB