Aryn Glen Williams Karantina 14 Hari Dengan Biaya Pemerintah Australia

Gelandang bertahan Persebaya Aryn Glen Williams tetap menjaga kondisi selama karantina
Gelandang bertahan Persebaya Aryn Glen Williams tetap menjaga kondisi selama karantina (Foto : )
Aryn Glen Williams menjalani karantina 14 hari dengan biaya Pemerintah Australia. Aryn Williams dan pasangannya diharuskan mengisolasi diri di salah satu hotel di Perth Australia, untuk memastikan dirinya terbebas dari virus Corona sebelum membaur ke masyarakat.
Pemerintah Australia melakukan penjagaan, pengawasan dan pencehagan total untuk mencegah masuknya virus Corona. Pemerintah Australia langsung memerintahkan setiap warga negaranya yang baru kembali dari luar negeri untuk menjalani isolasi selama 14 hari sebelum membaur dengan masyarakat sekirtarnya.Tindakan pencegahan ini patut di contoh karena dengan melakukan karantina para pendatang dari luar negeri, khususnya yang berasal dari negara terjangkit virus Corona, pemerintah mencegah meluasnya korban penularan virus Corona di dalam negeri.Dengan demikian biaya yang dikeluarkan juga relatif lebih murah daripada pengobatan massal yang kini banyak dilakukan oleh negara negara terjangkit virus Corona.Tidak terkecuali gelandang bertahan Persebaya Aryn Glen Williams saat pulang dari Indonesia. Aryn Williams langsung menjalani karantina sesuai arahan pemerintah Australia. Gelandang bertahan Persebaya itu tetap harus menjalani masa karantina selama 14 hari meski dia tidak positif Covid-19.Saat ini Aryn Williams tetap menjaga kondisi selama delapan hari dari 14 hari menjalani karantina di salah satu hotel di Perth, Australia. Aryn Williams melakukan latihan fisik di kamar hotel untuk menjaga kebugaran fisiknya. Kebutuhan Selama Karantina 14 Hari Ditanggung Pemerintah Australia Sementara untuk memenuhi kebutuhan akan asupan gizi selama karantina, Aryn Glen tidak perlu khawatir karena semua kebutuhan makanan disediakan oleh pemerintah Australia, hingga selesai karantina di hotel selama 14 hari.Aryn menyebutkan hotel tempatnya menjalani karantina menyajikan menu makan tiga kali sehari. Menurutnya semua makanan dan hotel disediakan atau ditanggung oleh pemerintah Australia.“Menu makanan ada banyak macam berbeda-beda setiap harinya. Untuk breakfast mulai dari sereal, pancake. Waktu makan siang terkadang dapat sandwich atau salad. Sementara waktu makan malam kami mendapat ayam, pasta,” kata pemain berusia 26 tahun ini.[caption id="attachment_305437" align="alignnone" width="1199"]
Persebaya Surabaya, Aryn Glen Williams Pemain asing Persebaya Surabaya asal Australia Aryn Glen Williams kembaloi ke negaranya 29 Maret 2020. Aryn langsung menjalani karantina selama 14 hari dengan tanggungan pemerintah. (Foro : Persebaya)[/caption]Sebelumnya Aryn memutuskan untuk pulang kampung setelah PSSI menghentikan kompetisi Liga 1 2020 dengan status force majeure. Aryn dan pasangannya menuruti saran dari pemerintah Autralia untuk segera kembali ke negaranya sejak 29 Maret lalu.Setibanya di Perth, Australia, pemerintah di sana mewajibkan mereka untuk karantina mandiri selama 14 hari. Delapan hari sudah dilalui Aryn Williams yang tinggal di salah satu hotel di Perth, Australia.Aryn sadar bahwa ia harus beradaptasi dengan keadaan ini secepatnya. Karantina mandiri adalah hal yang penting untuk dilakukan guna memerangi Pandemi virus Covid-19.“Harus diakui ini cukup sulit, tetapi harus dilakukan. Sisa enam hari lagi. Ya ini sudah separo jalan,” tutur Aryn Williams melalui sambungan video conference tadi malam.Untuk menjaga kesehatan selama masa karantina, pemain kelahiran 28 Oktober 1993 tersebut mengatakan tidak banyak kegiatan yang bisa ia lakukan di kamar hotel. Namun, Aryn mengaku meluangkan waktu satu sampai satu setengah jam dengan berolahraga.“Kemudian istirahat sebelum makan siang. Setelah itu menghubungi keluarga menanyakan kabar. Ya tak lupa menonton televisi, nonton netflix, main games kartu, cuci baju. Itu saja, tidak banyak pilihan,” sambung Aryn Williams.“Pemerintah juga menyiapkan petugas kesehatan yang akan datang ke setiap kamar hotel. Mereka memeriksa dan menanyakan kondisi kami. Mereka tidak melakukan tes, mungkin karena kami tidak menunjukan gejala. Kalau misal ada gejala, sepertinya petugas kesehatan akan langsung melakukan tes,” tandas Aryn.