"Pasukan" belalang Afrika menyerbu Pakistan. Kini mereka bergerak merangsek China. Jutaan belalang itu kini sudah sampai di perbatasan. Pemerintah China tidak tinggal diam. Sedikitnya 100 ribu bebek disiapkan untuk menghadang pergerakan "pasukan" belalang Afrika itu.
China terancam serangan kawanan jutaan belalang dari Afrika. Kini wilayah perbatasan antara daerah otonomi Tibet dan negara-negara Pakistan, India, Nepal telah menjadi kawasan sebaran belalang gurun. Pakistan mengumumkan keadaan darurat awal bulan Maret 2020 dengan menyatakan jumlah belalang di negara itu adalah yang terburuk dalam lebih dari 20 tahun.Ningbo Evening News melaporkan bahwa 100 ribu bebek dari Shaoxing, provinsi Zhejiang, akan dikirim ke Pakistan untuk melawan kawanan belalang. Bebek-bebek ini ditugasi di provinsi Sindh, Balochistan, dan Punjab.Bebek Guoshao dari Shaoxing berukuran lebih besar dan memiliki kemampuan berburu, untuk melawan belalang di Pakistan. China pernah mengirim 30 ribu bebek Guoshao dari Provinsi Zhejiang dalam perang melawan serangan belalang di wilayah otonom Xinjiang, Uighur pada tahun 2000.Pada Januari 2020, kawanan belalang merangsek Djibouti, Ethiopia dan Eritrea. Somalia menjadi negara pertama di Afrika yang mengumumkan keadaan darurat terkait kawanan belalang. Kemudian belalang menyebar ke Kenya, Sudan bagian selatan, Tanzania dan Uganda.Belalang kini menjadi ancaman Afrika karena jumlahnya bisa tumbuh 500 kali lipat di seluruh Tanduk Afrika pada Juni 2020. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyatakan biaya memerangi belalang padang pasir di Afrika Timur naik dua kali lipat menjadi sekira Rp1,8 triliun.Migrasi belalang adalah yang paling merusak dan berbahaya di dunia. Satu belalang dapat menempuh jarak 150 kilometer. Segerombolan kecil belalang mampu mengonsumsi makanan yang jumlahnya bisa untuk memberi makan 35.000 orang dalam satu hari. (*)
Baca Juga :